Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menegaskan sejauh ini tidak ada opsi bagi partai berlambang pohon beringin untuk memberikan dukungan pencapresan kepada Ganjar Pranowo.
Penegasan ini menjawab sinyal kuat yang sebelumnya sudah disampaikan petinggi Golkar lainnya.
"Ya, sampai saat ini, sih, kita tidak punya opsi untuk berkoalisi dengan mendukung Ganjar," kata Lamhot dihubungi, Kamis (4/5/2023).
![Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga. [dpr.go.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/04/96984-ketua-dpp-partai-golkar-lamhot-sinaga.jpg)
Lamhot menyampaikan posisi Golkar saat ini ialah fokus membangun koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Rencana koalisi besar itu kian menguat menyusul pertemuan Golkar dan PKB pada Rabu kemarin.
Kedua partai didorong menjadi motor penggerak koalisi besar.
Lahmot menegaskan bukan Golkar yang merapat ke KKIR. Melainkan Golkar melalui KIB bersepakat dengan Gerindra dan PKB di KKIR untuk membentuk koalisi besar.
"Kalau yang benarnya adalah gabungan dua koalisi menjadi satu koalisi karena KIB itu kan masih ada, KIB nggak bubar. Demikian juga KKIR, di KIB dan KKIR digabungkan dinamakan menjadi koalisi besar karena tidak menutup kemungkinan juga nanti di luar KIB dan KKIR akan ada partai politik yang akan bergabung di koalisi besar ini," tutur Lamhot.
Merapat ke KKIR
Setelah mensinyalkan tidak akan mendukung Ganjar Pranowo dan memilih Prabowo Subianto, Golkar disebut PKB sudah sepakat merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca Juga: Presiden Partai Buruh Said Iqbal Cium Tangan Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Tak Pantas
Kesepakatan itu terjalin dalam pertemuan halalbihalal antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di bilangan Senayan, Rabu kemarin.