Suara.com - Charta Politika merilis hasil survei terbarunya mengenai elektabilitas figur bakal calon presiden di Pilpres 2024. Hasilnya nama Ganjar Pranowo disebut elektabilitasnya naik pasca diumumkan menjadi bacapres oleh PDIP.
Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa menjelaskan, pihaknya melakukan survei dengan simulasi 10 nama figur bacapres.
Hasilnya Ganjar Pranowo dipilih oleh 28,9 persen responden, kemudian di urutan kedua ada nama Prabowo Subianto 22,3 persen, di urutan ketiga ada Anies Baswedan dengan 15,2 persen.
Ardha mengatakan, elektabilitas Ganjar sempat mengalami penurunan pada survei Charta yang dilakukan pada periode 4-7 April lalu, terlebih pasca pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.
Namun kekinian secara tren elektabilitas Ganjar disebut telah alami kenaikkan kini menjadi 28,9 persen.
"Elektabilitas Ganjar berada pada angka 25,2 persen pada periode 4-7 April, dan meningkat menjadi 28,9 persen pasca deklarasinya sebagai calon Presiden oleh PDIP 21 April lalu," ungkapnya.
Sementara para pesaingnya yakni Prabowo Subianto memiliki elektabilitasnya secara tren disebut stabil. Kemudian Anies Baswedan juga mengalami hal yang serupa.
"Pada periode yang sama, elektabilitas Prabowo Subianto terbilang stabil berada pada angka 23,0 persen (4-7 April) dan 22,3 persen (27-30 April). Anies Baswedan juga stabil, hanya mengalami penurunan elektabilitas menjadi 16,0 persen pada periode 4-7 April dan 15,2 persen pada periode 27-30 April," tuturnya.
Adapun untuk nama-nama lainnya di urutan keempat ada nama Ridwan Kamil dengan angka 6,4 persen, kemudian di susul Sandiaga Uno dengan angka 3,8 persen, kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,4 persen.
Lalu ada juga Erick Thohir dengan angka 2,8 persen, kemudian Airlangga Hartarto dengan 1,1 persen, Andika Perkasa dengan 1,1 persen, terakhir Puan Maharani dengan angka 0,3 persen. Sementara yang tidak tahu dan yang tidak menjawab ada 14,7 persen.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan Charta Politika melalui metode survei telepon pada 1200 responden pada 27-30 April lalu.
Survei ini menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar +2,83% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.