Suara.com - Setelah melemparkan sinyal tidak akan mendukung Ganjar Pranowo dan memilih Prabowo Subianto, Golkar disebut PKB sudah sepakat merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Kesepakatan itu terjalin dalam pertemuan halalbihalal antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di bilangan Senayan, Rabu kemarin.
Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan dalam pertemuan tersebut, Golkar sepakat bergabung untuk menambah anggota di koalisi PKB-Gerindra.
“Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju,” kata Faisol dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Kendati Golkar bergabung, Faisol menegaskan penentuan capres dan cawapres tetap mengikuti kesepakatan antara PKB dan Gerindra. Diketahui KKIR menyepakati penentuan capres dan cawapres diputuskan Cak Imin dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan Pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin,” kata Faisol.
Golkar Tak Dukung Ganjar
Diberitakan sebelumnya, Golkar mengisyaratkan tak bakal mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski tak secara terang-terangan, namun pertemuan Golkar dengan PKB kemarin menjadi pertanda arah dukungan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mengungkapkan kalau pihaknya diajak PPP untuk mendukung Ganjar. Namun, sikap Partai Golkar menurutnya ditunjukkan dengan pertemuan Ketua Umum Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga: Rekap Kontroversi dari Ganjar Pranowo, Calon Presiden yang Diusung PDIP
"Iya, kan, kemarin PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung pak Ganjar, tapi hari ada pertemuan dengan Muhaimin artinya sudah menjawab. Meskipun tidak jawab dengan kata-kata tapi jawaban perbuatan," kata Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Lebih lanjut, Nusron mengungkapkan kalau koalisi politik itu bersifat cair untuk akhirnya bisa mencapai beragam kemungkinan. Dengan demikian, ia menilai tidak masalah kalau misalkan Golkar malah membentuk tim pemenangan PKB yang notabene berasal dari koalisi berbeda.
"Namanya kerja sama kan bisa aja, kalo udah ada tim pemenangan itu kan kerja sama merancang kemenangan artinya tinggal bangunan selangkah membangun koalisi," terangnya.
Sepakat Bentuk Koalisi Inti
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengungkap isi pemicaraannya dengan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Kawasan Hutan Kota Plataran Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Airlangga mengatakan, bahwa pertemuannya dengan Cak Imin membicarakan soal wacana pembentukan Koalisi Besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Pembicaraan ini adalah yang kesekian kali, jadi kita sudah berbicara panjang lebar dalam dan masing-masing mempunyai koalisi, koalisi Golkar dengan KIB, PKB dengan koalisi indonesia raya, namun dalam pembahasan selanjutnya kita berdua berbicara koalisi besar," kata Airlangga dalam konferensi persnya usai pertemuan.
Menurut Airlangga, dalam upaya membentuk Koalisi Besar itu dibutuhkan adanya Koalisi Inti. Dalam kesempatan ini Golkar-PKB sepakat menjadi Koalisi Inti untuk menjebatani terbentuknya Koalisi Besar.
"Dalam pembahasan selanjutnya kita berdua berbicara koalisi besar, besar itu membutuhkan koalisi inti dan koalisi inti itulah yang kita duduk bersama di mana koalisi inti ini antara Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa," tuturnya.
Bahkan, kata Airlangga, Golkar-PKB sudah membentuk tim pemenangan dalam Koalisi Inti ini.
"Sudah menunjuk tim pemenangan yaitu dari Golkar adalah bapak Nusron Wahid dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza. Jadi kedua tim ini tentu akan duduk untuk meneruskan langkah teknis," tuturnya