Sepakat Bentuk Koalisi Besar? Ini Profil 6 Ketum Parpol yang Bertemu Jokowi

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 03 Mei 2023 | 14:55 WIB
Sepakat Bentuk Koalisi Besar? Ini Profil 6 Ketum Parpol yang Bertemu Jokowi
Ilustrasi pertemuan Jokowi dan ketum parpol (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enam ketua umum partai politik telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, pada Selasa (2/5/2023).

Mereka yang hadir dalam pertemuan itu adalah Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.

Usai pertemuan itu, Muhammad Mardiono membocorkan sedikit mengenai apa saja yang dibahas. Menurut dia, ada  beberapa hal yang dibahas, yang tampaknya mengarah pada terbentuknya Koalisi Besar.

Salah satunya adalah mengenai pentingnya stabilitas politik serta komitmen para ketum parpol untuk menjaga pesta demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: 5 Poin Utama Pertemuan Jokowi dengan Ketua Parpol Koalisi

Seperti apakah sosok ketua umum parpol yang diundang Jokowi? Berikut ulasannya

Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Indonesia dan satu-satunya presiden Indonesia perempuan hingga kini.

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 ini merupakan putri sulung Soekarno dan Fatmawati. Karena itu pula ia satu-satunya pemegang trah Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Megawati terjun ke kancah politik pada 1980 dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia. Pada 1987, ia maju sebagai calon anggota DPR dan berhasil melenggang ke Senayan.

Baca Juga: Segera Menikah, Berikut Profil Yoon Park Pemain Drakor Radio Romance

Pada 1993, ia terpilih menjadi Ketua Umum PDI dalam kongres di Surabaya, namun terjadi konflik internal, sehingga ia dilengserkan dari posisinya sebagai Ketum PDI oleh kubu Soerjadi dalam peristiwa yang dikenal dengan sebutan Kasus 27 Juli 1996.

Setelah reformasi bergulir, PDI pimpinan Megawati berubah nama menjadi PDI Perjuangan dan berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan perolehan 30 persen suara. Dan hingga kini ia masih menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

Prabowo Subianto

Sebelum terjun ke politik, Prabowo Subianto berkarier di dunia militer. Ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses.

Ia pertama kali menjajal pilpres yakni pada 2004, ketika ia ikut dalam konvensi Partai Golkar, namun gagal karena dikalahkan oleh Wiranto.

Pad 2009, Prabowo meju di Pilpres sebagai cawapres, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Kali ini ia menggunakan kendaraan politik sendiri, yakni Partai Gerindra, yang ia bentuk pada Februari 2008.

Namun pasangan Mega Prabowo gagal. Pilpres dimenangkan oleh pasangan SBY-Boediono/ Seakan tak mau menyerah, Prabowo kembali menjajal Pilpres 2014.

Kali ini ia maju sebagai calon presiden, berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai calon wakilnya dari Partai Amanat Nasional (PAN). Namun ia kembali mengalami kegagalan usai pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memenangi Pilpres 2014

Masih belum menyerah juga, Prabowo kembali lagi ke ajang Pilpres 2019 sebagai calon presiden dan menggandeng Sandiaga Uno.

Namun lagi-lagi ia dikalahkan dengan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Namun setelah itu Prabowo menerima pinangan Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan.

Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005 lalu.

Selain sebagai politisi, Muhaimin atau Cak Imin juga berasal dari keluarga santri. Ayahnya merupakan dzurriyah Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur.

Cak Imin juga merupakan keturunan KH Bisri Syamsuri yang merupakan salah satu ulama besar pendiri Nahdlatul Utama (NU).

Di kancah politik, pria kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini pernah menduduki sejumlah jabatan penting.

Di antaranya anggota DPR RI Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 1999-2004. Pada periode itu pula, ia menjadi Wakil Ketua DPR RI. Cak Imin juga pernah menjadi Wakil Kerua MPR pada 26 Maret 2018 hingga 20 September 2019.

Tak hanya di legislatif, Cak Imin juga pernah berkiprah di eksekutif sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2009-2014.

Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962 dari pasangan Hartarto Sastrisoenarto dan R. Hartini Soekardi.

Kiprah Airlangga di dunia politik tak terlepas dari latar belakang ayahnya yang merupakan salah satu orang kepercayaan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.

Meski begitu, Airlangga memulai karier politiknya pada 1998, dengan bergabung di Partai Golkar. Pada 2004, ia diberi amanah untuk menjabat sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar periode 2004=2009.

Pada 2009, ia berhasil melenggang ke parlemen dan menjabat sebagai Ketua Komisi VI DPR RI periode 2009-2014.

Pada 2017 lalu, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar, setelah sebelumnya ia menduduki jabatan sebagai Menteri Perindustrian pada 2016.

Dan di pemerintahan Jokowi periode kedua, Airlangga dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.

Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Pra kelahiran Lampung, 31 Agustus 1962 itu dikenal sebagai politisi yang berpengalaman di legislatif maupun eksekutif.

Zulhas memulai karier politiknya ketika ia dipercaya oleh Amien Rais yang merupakan pendiri PAN, untuk menjadi Ketua Departemen LOgistik DPP PAN periode 2000-2005.

Selain itu, ia juga berhasil melaju ke Senayan dan menjadi Ketua Fraksi PAN di DPR RI pada 2004-2009. Di pemerintahan Presiden SBY, Zulkifli Hasan pernah menjadi menteri, yakni Menteri Kehutanan pada periode 2009-2014.

Setelah itu, ia kembali ke Senayan dan terpilih sebagai Ketua MPR RI periode 2014-2019. Dalam waktu yang hampir bersamaan, tepatnya pada 2015 Kongres PAN di Bali, ia terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020.

Kepemimpinannya di PAN berlanjut hingga 2025, ketika ia kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN dalam Kongres PAN di Kendari.

Dan sejak Juni 2022, ia kembali masuk dalam eksekutif sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Muhammad Lufti.

Muhammad Mardiono

Muhammad Mardiono menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP sejak September 2022. Ia menggantikan posisi Suharso Monoarfa.

Pria kelahiran Yogyakarta, 11 Juli 1957 itu mengawali karier sebagai pengusaha dan memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

Karena itulah Mardiono juga pernah memegang jabatan di Kamar Dagang dan Indistri (Kadin), di antaranya Ketua Kadin Provinsi Banten pada 2002-2007.

Pada 2007-2012 dan 2012-2017, Mardiono dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin. Sebelum menjadi Plt Ketum PPP, mardiono juga ditunjuk menjadi anggota Wantimpres periode 2019-2024.

Dan di PPP, Mardiono pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum, saat PPP dipimpin oleh Romahurmuziy.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI