Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kian intens memperlihatkan kemesraannya dengan Partai Golkar. Hal ini semakin mendukung kemungkinan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024.
Prabowo belakangan bertemu dengan jajaran tokoh Golkar termasuk Airlangga. Pertemuan itu gencar dilakukannya usai PDIP mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres. Lalu, ia sempat ditawari menjadi cawapres, namun menolak.
Prabowo Bertemu Airlangga, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla
Masih dalam suasana lebaran, Prabowo pada Sabtu (22/4/2022) malam, bertemu Ketua DPP Golkar Aburizal Bakrie di rumahnya. Lalu, besoknya, ia juga menerima kedatangan Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Mengenal Middle Income Trap, Masalah yang Dibahas Serius Airlangga Hartarto dan AHY
Kemudian, pada Senin (1/5/2023), Prabowo mendatangi kediaman Ketua Aburizal Bakrie di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan itu juga dihadiri Airlangga Hartarto. Ketiganya tampak makan bersama dan berbincang dengan penuh tawa.
Tidak diketahui apa yang mereka bahas saat itu. Namun, dikatakan oleh Juru Bicara Partai Golkar, Tantowi Yahya, pertemuan itu sebagai penanda bahwa kedua partai tersebut memiliki hubungan yang dekat.
Adapun saat menyambangi rumah Aburizal Bakrie, Prabowo tidak ditemani kader elite alias datang sendiri. Lalu, pada Selasa (2/5/2023) sore, ia mendatangi rumah politisi senior Golkar, Jusuf Kalla di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan selama hampir satu jam itu, Jusuf Kalla mengungkap bahwa ia dan Prabowo membahas tentang situasi politik saat ini. Namun, ia tidak membicarakan soal duet Prabowo-Airlangga lantaran sudah tidak lagi menjadi pengurus Golkar.
Peluang Prabowo dan Airlangga Menang Pilpres
Baca Juga: Surya Paloh Absen dalam Pertemuan Ketum Parpol di Istana, Prabowo: Sedang di Luar Negeri
Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) menyebut elektabilitas Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto berada di peringkat teratas. Bersamaan dengan hal ini, Partai Golkar dan Gerindra juga memuncaki klasemen dari kategori parpol.
Di urutan pertama, ada Airlangga dengan tingkat elektabilitas sebesar 29,2 persen. Lalu, di peringkat kedua, Prabowo menorehkan elektabilitas sebanyak 20,6 persen. Sementara itu, Partai Golkar menerima 21,3 persen yang disusul Gerindra 15,3 persen.
Survei berjudul "Preferensi Publik Terhadap Elektabilitas Tokoh Bakal Capres dan Parpol Terkait Pembatalan Piala Dunia U-20" itu melibatkan 2.081 responden. Adapun pemilihan ini dilakukan pada 29 Maret-10 April lalu di 420 kota/kabupaten di Indonesia.
Responden terdiri dari masyarakat berusia diatas 17 tahun dengan pendidikan rata-rata SD hingga universitas. JJI sendiri saat melakukan survei itu memakai metode multistage random sampling. Di mana Margin of Error sekitar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 96 persen.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat elektabilitas sejumlah tokoh dalam bursa cawapres. Pemilihan dilakukan kepada 1.229 responden pada 31 Maret-4 April 2023. Adapun hasilnya, Airlangga Hartarto berada di peringkat ke-7 dengan 2,7persen suara.
Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro lantas mengatakan bahwa Partai Golkar perlu realistis. Sebab, elektabilitas Airlangga tak cukup untuk bersaing dengan tokoh lainnya. Namun, dalam survei lainnya, sang ketum malah berada di puncak.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti