Begitu pula dengan simulasi keempat di mana kali ini Erick dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Taji Erick lagi-lagi terlihat karena berhasil mengantar Ganjar meraih kemenangan dalam simulasi tersebut.
"Simulasi terakhir saat (Erick) dipasangkan dengan Ganjar mendapat 35,8 persen, unggul cukup jauh dari Prabowo-Khofifah yang 30,5 persen dan Anies-AHY 24,1 persen," tambah aktivis reformasi 98 ini.
Maka bukan tidak mungkin Erick bisa membawa Prabowo atau Ganjar memenangi Pilpres 2024. Meski demikian, masih menjadi dilema terkait siapa yang bakal dipilih Erick jika jadi maju sebagai cawapres, mengingat sosoknya memiliki hubungan dekat dengan Prabowo dan Ganjar.
Wahab sendiri berpandangan bahwa tingginya kepercayaan publik terhadap Erick tak lepas dari kinerjanya. Erick dinilai memiliki kapabilitas, kapasitas dan loyalitas dalam melanjutkan pembangunan di pemerintahan Presiden Jokowi.
Bahkan sosok Erick dinilai berhasil mengantar BUMN menjadi garda depan dalam membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang sempat terguncang karena Covid-19. Faktor itu membuat sosok Erick menjadi disukai dan dikenal luas oleh masyarakat.
Wahab melanjutkan, tingkat kesukaan publik terhadap Erick bahkan sangat tinggi mencapai 83,4 persen. Tak sampai di situ, Erick juga menjadi satu-satunya figur di luar tiga bakal capres yang dinilai paling pantas meneruskan pemerintahan Jokowi, atau dengan kata lain layak maju sebagai capres.
"Erick dengan BUMN-BUMN-nya mampu menciptakan kemajuan ekonomi sehingga Erick Thohir Effect menjadi variabel penentu kemenangan pilpres 2024," tandas Wahab.
Disclaimer:
Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Megawati dan Ganjar Pranowo Bersama Pegang Kertas Bertuliskan Kata Ini?