Suara.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut saat ini partai yang didirikan 11 organisasi buruh itu masih menggodok sejumlah nama bakal calon presiden (capres) yang akan disorongkan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Tercatat ada empat nama bakal capres yang masih digodok Partai Buruh berdasarkan hasil rapat kerja nasional (Rakernas) partai tersebut, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Najwa Shihab.
Menurut Said Iqbal, dari empat nama tersebut nantinya akan memuncul satu nama yang dipastikan telah melalui mekanisme konvensi dan rapat presidium.
"Konvensinya bulan Juni-Juli. Terakhir setelah konvensi ada, yaitu rapat presidium oleh 11 organisasi pendiri pelanjut Partai Buruh. Jadi, ketat di Partai Buruh, dan kami tidak akan berkoalisi dengan parpol yang meresahkan daripada UU Ciptaker, tunggu saatnya," katanya dalam Peringatan Hari Buruh di Istora Senayan pada Senin (1/5/2023).
Baca Juga: Ganjar Capres Nomor 1 di Rakernas Partai Buruh, Said Iqbal: Tapi Belum Diputuskan
Dari empat nama yang masuk dari hasil rakernas tersebut hanya nama Najwa Shihab yang berasal dari luar partai politik.
Sedangkan tiga calon lainnya yang muncul diusung oleh partai politik yang ikut mengesahkan UU Cipta Kerja dalam Rapat Paripurna ke-19 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2022-2023 pada Selasa (21/3/2023) silam.
Tercatat ada tujuh partai politik yang ikut mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sedangkan dua partai politik yang menolak pengesahan undang-undang tersebut hanya Partai Demokrat dan PKS.
Meski begitu, Partai Buruh disebut Said bakal berkoalisi dengan capres secara personal. Said melanjutkan, persoalan itu bakal diputuskan secepatnya.
Baca Juga: Said Iqbal Sebut Partai Buruh 'Haram' Berkoalisi dengan Parpol dan Capres Pendukung Cipta Kerja
"Koalisi partai buruh yang mendukung capres kita, akan putuskan dalam waktu dekat adalah koalisi kepada personal capresnya," katanya.
Said mengatakan, dukungan secara personal, merupakan dukungan yang dilakukan secara mandiri. Sehingga nantinya Partai Buruh bakal membentuk tim sukses capres yang diusungnya.
"Partai Buruh tidak akan menjadi tim sukses resmi yang didaftar di KPU terhadap tim capres tersebut. Tapi Partai Buruh akan membentuk sendiri, tim akan membentuk pemenangan capres yang akan dilakukan Partai Buruh," ucapnya.
Bakal Capres Absen
Sebelumnya, sejumlah nama bakal capres yang bakal didukung Partai Buruh di Pilpres 2024 absen dalam peringatan Hari Buruh, Mayday Fiesta 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
"Kami mengatakan rencananya capres ada dua yang mau hadir yang diundang bung Andi Gani. Tapi saya dapat informasi beliau dipanggil oleh partainya sehingga beliau tidak bisa datang ke sini karena menghadap partainya mempersiapkan mungkin kampanye," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Said Iqbal menyebut bakal capres yang batal hadir itu adalah Ganjar Pranowo.
Lebih lanjut, Partai Buruh tidak mengundang Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke acara hari ini. Prabowo dianggap telah mendukung pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker).
"Karena katanya (Prabowo) setuju dengan Omnibus Law 80 persen cipta kerja sudah mengadopsi isu buruh," kata dia.
Namun Partai Buruh bakal meminta klarifikasi ke Prabowo terkait hal tersebut. Sementara untuk Anies memang sudah diundang, namun mantan Gubernur Jakarta itu tidak memberi konfirmasi terkait kehadiran.
"Pak Anies tidak memberikan respons apapun, tidak sama sekali. Yang memberikan respons adalah Pak Ganjar Pranowo tapi beliau tidak bisa hadir karena dipanggil parpolnya," katanya.
Selain tiga nama bakal capres yang diusung parpol, Partai Buruh juga mengundang nama Najwa Shihab yang masuk dalam hasil rekomendasi capres dalam Rakernas Partai Buruh.
"Najwa Shihab kami undang, tapi beliau ada kepentingan yang nggak bisa beliau tinggal, jadi tidak bisa hadir," katanya.