Prabowo Tidak Diundang Peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, Said Iqbal: Karena Setuju Omnibus Law

Senin, 01 Mei 2023 | 15:34 WIB
Prabowo Tidak Diundang Peringatan Hari Buruh di Istora Senayan, Said Iqbal: Karena Setuju Omnibus Law
Presiden Partai Buruh Said Iqbal gelar konpers di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (1/5/2023). ANTARA/Siti Nurhaliza
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Buruh yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan hanya mengundang dua nama bakal calon presiden (capres) dalam Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2023 di Istora Senayan. Satu nama yang tidak diundang tersebut yakni, Prabowo Subianto.

Said Iqbal mengemukakan, alasan tidak mengundang Ketua Umum Partai Gerindra tersebut karena ada sejumlah hal yang tidak sesuai dalam perjuangan Partai Buruh, yakni terkait penolakan terhadap Cipta Kerja.

"Untuk Pak Prabowo memang kami sudah memutuskan tidak mengundang dan tidak terpilih di Rakernas Partai Buruh, karena katanya (Prabowo) setuju dengan Omnibus Law yang 80 persen Undang-undang Cipta Kerja sudah mengadopsi isu buruh," ujarnya.

Meski begitu, Said mengemukakan, pihaknya akan melakukan klarifikasi mengenai kebenaran kabar yang menyebut Prabowo setuju dengan Omnibus Law.

Baca Juga: Tak Ada Capres yang Datang ke Acara Buruh, Ganjar Tiba-tiba Batal karena Dipanggil PDIP

"Nanti, kami mau minta klarifikasi lagi ke Pak Prabowo benar nggak seperti itu?" katanya.

Sebelumnya, ia menyebut ada dua nama capres yang diundang dalam peringatan Hari Buruh, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Namun dari kabar yang didapatnya, hanya satu capres yang mengonfirmasi ketidakhadirannya di Istora Senayan dalam Peringatan Hari Buruh.

"Kami mengatakan, rencananya capres ada dua yang mau hadir, yang diundang Bung Andi Gani. Tapi saya dapat informasi, beliau dipanggil oleh partainya sehingga beliau tidak bisa datang ke sini karena menghadap partainya mempersiapkan, mungkin kampanye-kampanye. Dengan demikian, saya nyatakan beliau tidak bisa hadir, Pak Ganjar Pranowo," katanya.

Sedangkan untuk Anies Baswedan, ia mengungkapkan jika undangan yang disampaikan untuk hadir dalam Perayaan Hari Buruh Internasional tidak mendapat respons.

"Kemudian Pak Anies tidak memberikan respons apapun, tidak sama sekali," ujarnya.

Baca Juga: 20 Ribu Buruh Bekasi Geruduk Istana Negara di May Day, Tuntutan: Lawan Omnibus Law!

Bahkan, ia menegaskan, dari dua capres yang diundang hanya Ganjar Pranowo yang meresponsnya. Walau diketahui Ganjar tidak bisa menghadiri agenda tersebut.

"Yang memberikan respons adalah Pak Ganjar Pranowo, tapi beliau tidak bisa hadir karena dipanggil parpolnya," ujarnya.

Selain capres, Said juga mengemukakan, pihaknya mengundang Najwa Shihab dalam agenda buruh tersebut. Namun Najwa Shihab urung hadir karena ada kepentingan lain yang tidak bisa ditinggalkannya.

"Dan Najwa Shihab kami undang, tapi beliau ada kepentingan yang nggak bisa beliau tinggal. Jadi tidak bisa hadir," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Buruh telah merencanakan untuk menghadirkan calon presiden dalam acara May Day Festive di Istora Senayan pada Hari Buruh Internasional.

"Ada kemungkinan juga ucapan Hari Buruh Internasional dari calon presiden yang sudah diputuskan dalam Rakernas Partai Buruh, tapi ini Rakernas Partai Buruh ya, belum ada keputusan resmi," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam konferensi pers, Sabtu (29/4/2023).

"Ada satu atau dua mungkin akan hadir calon presiden yang sudah direkomendasi dalam Rakernas Partai Buruh," tambah dia.

Namun, Said menyebut kehadiran calon presiden masih bersifat tentatif dan belum terkonfirmasi. Namun, pihaknya telah melayangkan undangan kepada calon presiden yang dimaksud.

Adapun nama calon presiden yang sebelumnya masuk dalam rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh ialah Anies Baswedan dan Ganjar Prabowo.

Sebelum May Day Festive, Partai Buruh berencana untuk melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara. Said mengatakan partainya menargetkan massa sebanyak 100 ribu, tetapi yang terkonfirmasi baru sekitar 50 ribu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI