Suara.com - Kedatangan Mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto ke Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Senin (1/5/2023) tidak hanya bermodal tangan kosong.
Mantan Menkopolkam era Presiden BJ Habibie ini datang dengan membawa sejumlah berkas nama mantan kadernya di partai terdahulunya untuk diusung menjadi calon legislatif atau caleg pada Pemilu 2024 mendatang.
"Pak Wiranto akan menyerahkan nama-nama potensial eks Hanura untuk maju sebagai caleg di PPP. Nantinya mereka akan dimasukkan dalam daftar long list caleg baik pusat maupun provinsi," ungkap Juru Bicara DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek kepada wartawan, Senin (1/5/2023).
Berdasarkan pantauan Suara.com, Wiranto tiba di lokasi sekitar pukul 12.55 WIB dan langsung disambut Mardiono dan Romy yang sudah menunggu di depan pintu.
Baca Juga: Tiba di Kantor PPP, Wiranto yang Bawa Nama Bakal Caleg Langsung Disambut Mardiono dan Romahurmuziy
Tak hanya itu, Mardiono juga terlihat mengalungkan sorban hijau ke leher Wiranto. Awiek menilai kehadiran Wiranto akan memperkuat PPP pada Pemilu 2024 mendatang. Sekaligus juga menepis anggapan miring yang menyebut tidak ada peminat mnjadi caleg dari PPP.
"Tentu dengan kehadiran Pak Wiranto dan gerbongnya semakin memperkuat PPP dan menepis anggapan bahwa tidak ada yang minat nyaleg di PPP," ujarnya.
Sebelumnya, Awiek juga menjawab adanya kabar sejumlah eks kader PPP yang pindah ke Hanura. Menurutnya jumlah tersebut tidak seberapa. Justru menurunty, eks kader Hanura yang akan bergabung ke PPP lebih banyak lagi jumlahnya.
"Kalau kemarin ada yang pindah ke Hanura, ini lebih banyak lagi dari Hanura pindah ke PPP. Rencananya acara pukul 12.00 WIB," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengungkapkan, jika Wiranto akan bergabung dengan Partai Amanat Nasional atau PAN. Menurutnya, keputusan Wiranto memilih PAN akan dihormati.
Baca Juga: Temui Mardiono Siang Ini, Wiranto Akan Serahkan Daftar Eks Kader Hanura Jadi Caleg PPP
"Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapapun karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," kata Inas kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Menurutnya, Wiranto bukan saja tokoh politik, melainkan juga negarawan yang sangat luas pengalamannya di Pemerintahan Indonesia sejak rezim Orde Baru. Terlebih kekinian, ia menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
"Merupakan keberuntungan luar biasa bagi PAN ketika pak Wiranto melego jangkanya untuk berlabuh di partai besutan Zulkifli Hasan tersebut, karena akan menambah kekuatan politik Partai Amanat Nasional," tuturnya.