Film Porno Bisa Menyeret Ganjar ke Jurang Kekalahan Pilpres 2024, Kok Bisa?

Senin, 01 Mei 2023 | 12:55 WIB
Film Porno Bisa Menyeret Ganjar ke Jurang Kekalahan Pilpres 2024, Kok Bisa?
Film Porno Bisa Menyeret Ganjar ke Jurang Kekalahan Pilpres 2024, Kok Bisa? (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks anggota Komnas HAM Natalius Pigai menyoroti penolakan organisasi sayap PPP terhadap Ganjar Pranowo. Penolakan ini disebut-sebut karena ucapan Ganjar yang mengaku senang menonton film porno.

Natalius menilai kubu PDIP harus waspada dengan hal ini. Jika ucapan Ganjar tersebut terus menerus digoreng pihak tertentu, maka dapat mempengaruhi peruntungannya di Pilpres 2024.

"Menggoreng berita porno ini, cenderung tidak menguntungkan Pak Ganjar sebagai Capres PDIP 2024," kata Natalius, Senin (1/5/2023).

Pernyataan Ganjar soal kesenangannya menonton film porno itu tidak disukai oleh para ibu rumah tangga.

Baca Juga: PKB dan Gerindra Sulit Gabung Koalisi PDI-P, Pengamat: Tawar Menawar Politik Alot

Hal serupa juga tak disenangi oleh para tokoh agama yang bermoral.

Oleh karenanya, Megawati Soekarnoputri yang memimpin PDIP harus cermat dalam menentukan pilihan di Pilpres 2024.

Salah sedikit, isu film porno ini bisa menyeret Ganjar ke lubang kekalahan.

"PDIP mesti cermat karena mulai gosip dan viral di Ibu-ibu Muslimah, Wanita Kristeni, dll, bisa-bisa Ganjar kalah," ungkap Natalius.

Seperti diberitakan sebelumnya, meskipun PPP sudah resmi memberikan dukungan untuk Ganjar di Pilpres 2024, nyatanya tak seluruh keluarga besar PPP menerima keputusan tersebut.

Baca Juga: Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo: Profil, Rekam Jejak, Kontroversi

Sejumlah pihak mengklaim ogah mengikuti arahan DPP PPP untuk mengusung Ganjar. Salah satunya organisasi sayap PPP Gerakan Pemuda A-Quds (GPK) Purworejo dan Kebumen, Jawa tengah terang-terangan menolak dukungan.

Salah satu dasar yang dijadikan alasan menolak Ganjar menjadi orang nomor satu di Indonesia karena ucapan Ganjar yang suka menonton film porno beberapa waktu lalu.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI