Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo: Profil, Rekam Jejak, Kontroversi

Minggu, 30 April 2023 | 17:35 WIB
Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo: Profil, Rekam Jejak, Kontroversi
Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo: Profil, Rekam Jejak, Kontroversi. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah sekian lamanya mencari sosok yang layak untuk dicalonkan menjadi Presiden yang akan datang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengusung kadernya Ganjar Pranowo untuk menjadi Capres di 2024.

Ganjar Pranowo merupakan sosok yang tak asing , sebab dari masa ke masa, pria yang identik dengan rambut putihnya memang salah satu kader PDI Perjuangan yang seringkali kerap tampil dalam panggung politik tanah air

Lalu, siapakah Ganjar Pranowo? Bagaimana rekam jejak kariernya? Berikut pofil dan biodatanya:

Profil singkat Ganjar Pranowo

Baca Juga: Adu Spek Cawapres Idaman Anies Baswedan vs Ganjar Pranowo untuk Diajak Maju Pilpres 2024

Pemilik nama lengkap H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP bergama Islam ini lahir pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo dilahirkan dari kedua orang tua yang bernama Pamuji dan ibu bernama Sri Supami  yang sudah meninggal dunia.

Istri Ganjar Pranowo bernama Hj. Siti Atikoh Suprianti dan dari istrinya yang tercinta, Gubernur Jawa Tengaah periode 2013-2018 ini dikarunia satu orang putra bernama Zinedine Alam Ganjar.

Latar belakang pendidikan

Ganjar Pranowo mengenyam beberapa pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi jurusan politik, berikut jenjang pendidikannya:

Baca Juga: Duduk Bareng Megawati Dan Mardiono, Ganjar Ikut Hadir Dalam Pertemuan Elite PPP-PDIP

  • SDN 1 Kutuarjo
  • SMPN 1 Kutoarjo
  • SMA BOPKRII Yogyakarta
  • Universitas Gajah Mada, Hukum
  • Universitas Indonesia, Fakultas Pascasarjana Ilmu Politik

Karier politik

Sebelum terjun ke politik, Ganjar Pranowo pernah bekerja sebagai konsultan HRD di PT. Prakarsa pada 1995-1999. 

Ganjar sebenarnya sudah menjajal dunia politik sejam PDI Perjuangan masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada masa orde baru.

Ketika pecah kasus 27 Juli 1997, ia berhenti sejenak dari keterlibatannya di dunia politik. Dan ketika PDI kubu Megawati Soekarnoputri bermatamorfosa menjadi PDI Perjuangan setelah reformasi, Ganjar kembali berpolitik di bawah naungan partai tersebut.

Ia lalu berhasil melengang ke Senayan sebagai sebagai Anggota Komisi IV DPR RI pada 2004-2009 yang membidangi masalah Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan.

Ganjar kembali terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2009 dan menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI, bidang pemerintahan dalam negeri, Otonomi daerah, Apratur negara, Reformasi birokrasi, Pemilu, Pertanahan, dan Reformasi Agraria. 

Kiprah politik

Di luar komisi, Ganjar Pranowo juga terlibat dalam sejumlah pansus, diantaranya angota Pansus Angket Bank Century pada 2009-2010 dan Ketua Timwas Century, Anggota Pansus Angket Bank Century pada 2009-2013.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pansus Ruu tentang Partai Politik di DPR RI 2007-2009, Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI 2007-2009.

Anggota Badan Legislasi DPR RI 2004-2010, Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI 2009-2010, Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI 2007-2009, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI 2010-2013.

Karir terakhir Ganjar Pranowo adalah sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode sejak 2013 hingga saat ini, dan akhinya diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju jadi Capres di 2024 mendatang.

Kontroversi Ganjar Pranowo

Kiprah Ganjar Pranowo di dunia politik tidak terlepas dari sejumlah kontroversi yang menyertainya. Deretan kontroversi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1.       Tersandung kasus korupsi e-KTP

Pada November 2017, nama Ganjar Pranowo sempat terseret kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Ketika itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI dan disebut menerima uang sebesar 500 ribu dolar Amerika.

Hal tersebut berdasarkan kesaksian yang diungkapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

2.       Izin pabrik semen Rembang

Pada 2017 lalu, Ganjar Pranowo mengeluarkan izin penambangan kepada pabrik semen di daerah Rembang, Jawa Tengah.

Ia lalu mengizinkan para pegiat lingkungan menggugatnya ke PTUN. Adapun penerbitan izin tersebut merupakan tindak lanjut dari Komisi Penilai Amdal (KPA) yang telah melakukan siding pada 2 Februari 2017.

3.       Kasus tambang di Wadas

Masih kasus tambang, warga Wadas, Jawa Tengah pernah meminta Ganjar Pranowo menghentikan rencana proyek pertambangan di wilayahnya.

Namun ktika itu Ganjar berkilah bahwa ia tidak memiliki wewenang atas tambang tersebut, melainkan Kementerian PUPR.

4.       Pernah menonton film porno

Dalam podcast Close The Door di channel YouTube 2019 lalu, Ganjar melontarkan pernyataan yang cukup kontroversial.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku pernah menonton film porno dan menganggapnya wajar jika dilakukan oleh orang dewasa. Pernyataan itu lantas dianggap tidak pantas diutarakan, terlebih oleh seorang pejabat publik.

5.       Meminta warga di rumah saja saat pandemi Covid 19

Ketika pandemi Covid 19 menghantam Indonesia pada 2021 lalu, Ganjar Pranowo sempat mengeluarkan surat edaran yang isinya meminta agar semua tempat keramaian di wilayah Jawa Tengah ditutup. 

Kebijakan itu lantas mendapatkan penolakan karena dianggap menghambat masyarakat mencari nafkah untuk keluarganya.

6.       Disentil Puan Maharani

Ganjar Pranowo pernah berkonflik dengan Puan Maharani dan sempat menuai kontroversi. Pada JUT PDI Perjuangan ke-48 pada Mei 2021 lalu di Semarang, Puan menyinggung mengenai seorang pemimpin yang kerap kali eksis di media sosial.

Pernyataan itu dianggap menyentil Ganjar Pranowo yang memang terbilang aktif di sejumlah akun media sosialnya. Puan juga menyatakan kalau sosok pemimpin yang demikian tidak pantas untuk menjadi calon presiden.

7.       Tolak kedatangan Timnas Israel

Terakhir, sebelum resmi dicapreskan oleh PDI Perjuanganm Ganjar Pranowo sempat melontarkan pernyataan yang kontriversial, yakni menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U20.

Setelah ramai pernyataan tersebut, FIFA lalu mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, sehingga Ganjar menjadi salah satu pihak yang disalahkan. 

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI