Menebak Manuver Golkar Hadapi Capres Ganjar, Tinggalkan KIB Merapat ke Demokrat?

Minggu, 30 April 2023 | 10:38 WIB
Menebak Manuver Golkar Hadapi Capres Ganjar, Tinggalkan KIB Merapat ke Demokrat?
AHY dan Airlangga [ANTARA/M Fikri Setiawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik menerka-nerka manuver Partai Golkar pasca PPP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Kedua partai ini bersama PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal itu, menurut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, ada di luar batas.

Sebab, dijelaskannya, KIB sejak awal telah berkomitmen untuk tidak mencampuri urusan internal partai politik lain. Lalu, keputusan PPP mengusung Ganjar, menurutnya merupakan bagian dari internal PDIP yang seharusnya tidak diturutcampuri.

Sementara itu, PAN juga sudah memberi sinyal kemungkinan ikut mengusung Ganjar. Hal ini diketahui dari pernyataan ketumnya, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengucapkan selamat kepada Ganjar dan mengaku siap bekerja sama dengan PDIP.

Lantas, apakah Partai Golkar akan meninggalkan KIB? Menilik dari aktivitas terkini ketumnya, ia sempat menemui pihak Demokrat yang mengusung capres Anies. Ia juga diketahui kerap bertemu dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.

Bertemu SBY dan AHY

Airlangga Hartarto dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (29/4/2023). Mereka diketahui mengungkit kerja sama kedua partai di era pemerintahan Presiden SBY.

Lebih lanjut, Airlangga tidak menutup peluang partainya akan bergabung dengan koalisi lain. Sebab, dikatakannya, perlu kerjasama antar partai jika persoalan yang sedang dihadapi Indonesia, ingin selesai.

"Yang ingin kita bangun karena Indonesia adalah negara besar. Tidak mungkin satu partai politik bisa menyelesaikan semua persoalan di negeri ini, kita harus bersama-sama," ujar Airlangga kepada wartawan seusai pertemuan tersebut.

Ia juga sepakat bahwa pemilu bukan The Winner Takes It All (pemenang bisa mengambil semuanya). Sebab, dikatakannya, Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila. Di mana mengharuskan semua partai bekerja sama demi pembangunan negeri.

Baca Juga: Adian Napitupulu Sindir Habis Prabowo Sebut Capres Kalah Melulu, Ganjar: Tak Ada Yang Mengejek

"Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan The Winner Takes It All. Kita demokrasi pancasila, jadi siapa pun yang menang mari bersama-sama membangun negeri," kata Airlangga lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI