Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal ini setelah partai yang dipimpin Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024.
"PPP kan sudah meninggalkan KIB," ujar Lamhot kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Awalnya Lamhot menyampaikan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan akan hadir dalam pertemuan KIB di rumah dinas Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Terkait apakah elite PPP turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengingat PPP sudah lebih dulu menentukan Ganjar Pranowo sebagai capres, Lamhot menilai mereka akan absen.
Baca Juga: Dukungan KIB Terpecah, Potensi Empat Pasangan Capres Muncul Pada Pilpres 2024
"Ya nggak mungkin ada (elite PPP hadir)," katanya.
Lamhot menuturkan dari informasi yang dihimpun, pertemuan dilakukan di Widya Chandara, dari sebelumnya dijadwalkan pukul 19.00, diundur menjadi 21.00, dan terbaru dimajukan menjadi 20.00.
"Pak Airlangga, Pak Prabowo sama Pak Ical dilanjutkan hari Kamis ini, tapi saya enggak tahu, saya lagi di dapil nih, saya enggak tahu (jamnya). Cuma yang saya tahu dengan Pak Prabowo dengan Pak Zulhas," kata Lamhot.
Terkait pertemuan Prabowo nanti malam, Lamhot menegaskan bahwa pertemuan bukan seputar KIB, melainkan koalisi besar antara KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR.
"Lho kan masalahnya kan kita lagi fokus membangun koalisi besar ini, jangan-jangan nanti ini kan deklarasi pasangan calon yang sudah lengkap. Kalau tetangga sebelah kan yang dideklarasikan hanya caperesnyanya. Kalau ini kita rencananya dalam waktu dekat yang dideklarasikan langsung pasangan," katanya.
Baca Juga: Peta Politik Indonesia Bergerak Dinamis, Akademisi Sebut Koalisi Parpol Perlahan Bubar
KIB Condong ke Prabowo
Diketahui, PPP telah menetapkan Ganjar sebagai calon presiden pilihan. Kekinian nama Ganjar bakal disodorkan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fikri Yasin mengatakan hal itu tidak masalah. Ia menganggap bagus bila PPP sudah menentukan Ganjar sebagai capres.
"Ya bagus artinya mereka sudah final dengan siapa capresnya," kata Fikri dihubungi, Rabu (26/4/2023).
Sementara itu perihal Ganjar, Fikri mengaku nama gubernur Jawa Tengah itu memang sempat menjadi capres potensial yang akan diusung PAN. Tetapi kekinian tidak. PAN condong memilih Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
"Soal kaitan dengan kita, memang potensi capres kita awalnya Ganjar Pranowo tapi saat ini Prabowo juga masuk dalam kajian kita," kata Firki.
Meski begitu, PAN belum resmi menentukan siapa capres pilihan. Tetapi yang pasti namanya tidak jauh dari yang sudah beredar.
Terkait nama Prabowo yang kini menggantikan Ganjar sebagai capres potensial, ternyata tidak dialami PAN. Melainkan di internal KIB itu sendiri.
"Ya di akhir-akhir ini nama Prabowo juga menguat di internal KIB," kata Fikri.
Di luar PPP yang memilih Ganjar, masih ada Partai Golkar yang ternyata juga melirik Prabowo sebagai capres. Hal ini diamini Fikri.
"Ya begitulah kondisi saat ini," ujarnya.