Pro Kontra Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Koalisi Besar: Disebut Atur 'Persekongkolan'

Kamis, 27 April 2023 | 15:50 WIB
Pro Kontra Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Koalisi Besar: Disebut Atur 'Persekongkolan'
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). [setkab.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo berencana mengumpulkan para ketua umum partai politik yang tergabung dalam koalisi besar.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (26/4/2023).

"Nanti kita akan kumpul. Mudah-mudahan nanti cari waktu yang tepat, Bapak (Jokowi) akan mengumpulkan ketua-ketua umum partai untuk silaturahim," kata Zulhas.

Ia mengaku belum mengetahui kapan pertemuan itu akan digelar. Namun Menteri Perdagangan itu mengatakan, pertemuan dengan ketum parpol tersebut akan membahas dinamika politik terbaru.

Baca Juga: Dukung Kebijakan Jokowi, Anne Ratna Mustika Akan Kembangkan Pertanian Sorgum di Purwakarta

Salah satu hal yang akan dibahas adalah mengenai pencapresan Ganjar Pranowo yang baru saja diusung oleh PDI Perjuangan.

"Ya (pencapresan Ganjar). Ini kan ketemuan. Besok KIB, habis itu tadi Bapak (Jokowi) mengundang ketum partai untuk ngopi bareng," ujar Zulhas.

Belum juga digelar, rencana pertemuan tersebut menuai pro dan kontra di media sosial. Salah satu yang mengkritisi rencana pertamuan Jokowi dengan ketum parpol itu adalag mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu.

Melalui akun instagramnya @msaid_didu, Said Didu mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang ingin mengumpulkan para ketum parpol.

Lebih lanjut, ia menilai langskah Jokowi tersebut merupakan upaya untuk menggiring para parpol koalisinya.

Baca Juga: PDIP Bakal Temui PPP Usai Deklarasi Ganjar Capres, Bahas Kerja Sama Politik hingga Cawapres

“Parpol. diatur Presiden utk calon Presiden berikutnya dan mereka semua membebek. Ini demokrasi apa ?” cuitnya pada Rabu, 26 April 2023.

Dalam cuitannya yang lain, Said Didu mempertanyakan apakah langkah Jokowi tersebut adalah upaya untuk melanggengkan oligarki.

Mengatur persekongkolan oligarki ?” demikian kicau Said Didu pada Kamis (27/4/2023).

Cuitan Said Didu itu lantas mendapatkan tanggapan dari warganet lainnya. Pro dan kontra di kalangan warganet pun tak terhindarkan.

Presiden yang sekaligus petugas partai dapat tugas dari partai nya untuk mendukung Capres yang ditugaskan oleh partai nya,” tulis salah satu warganet.

Monarchy berkedok Demokrasi. Nanti Presiden 2024 menguasai smp 2034  & digantikan putra mahkota yg skr berjasa menaikkan dia, 10 thn nanti berkuasa digantiin adiknya 10thn,” sambung warganet lainnya.

Di antara komentar yang masuk, ada juga warganet yang berupaya untuk membela Jokowi dan upayanya dalam mempertemukan para ketua umum parpol koalisi.

Klo ketum partai sejalan dan sepemikiran dengan presiden soal suksesi capres..masa tdk boleh..,” sambung warganet lainnya.

Maka-nya ikut Parpol om. Perbaiki dari legilatif atau pemerintah saat anda berkuasa,” timpal warganet lainnya.

Pandangan pengamat

Menanggapi rencana Jokowi mengumpulkan para ketum parpol, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyatakan, hal tersebut dilakukan Jokowi karena ia memiliki kepentingan dalam pencapresan Ganjar Pranowo.

Karena itulah, menurut Adi, Jokowi akan mengonsolidasikan semua kekuatan politiknya melalui parpol pendukungnya.

Karena itulah, Adi menilai, tidak mengherankan jika Jokowi akhirnya akan bertemu dengan parpol pendukungnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI