Suara.com - Pada awal Maret 2023 lalu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas bersama Golkar dan PAN bisa saja bubar karena tak kunjung menentukan sosok capres cawapres.
Pria yang akrab dipanggil Romy itu menyebut, menyebut KIB bisa saja berakhir tak sepakat soal capres-cawapres. Ia berharap KIB realistis dan segera mendekat ke capres-cawapres potensial di bursa sejumlah survei, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
"Bisa saja KIB nanti berbeda aspirasi ujungnya soal capres dan cawapres. Makanya saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Pekan lalu Partai Golkar jumpa NasDem," kata Romy kepada wartawan, Selasa (7/3/2023) lalu.
"Makanya PPP juga jumpai PDIP. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol. (Tapi) jangan digiring "berpotensi bubar"," imbuhnya.
Meski mengelak dikatakan berpotensi bubar, nyatanya PPP sendiri memilih lebih dulu mendeklarikan diri mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Hal itu diumumkan langsung oleh Plt Ketum PPP M Mardiono di kediamannya di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
Deklarasi Ganjar sebagai bacapres itu diputuskan berdasarkan hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) PPP. Keputusan ini seolah menjadi bukti dari ucapan Romy, mengingat PPP resmi mendukung Ganjar tanpa keputusan bersama dari dua rekan partai koalisi yakni PAN dan Golkar.
Di sisi lain, PAN dan Golkar belum memutuskan bakal ke siapa dukungan mereka berikan.
KIB Condong Ke Prabowo
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN, Fikri Yasin mengatakan, tidak masalah dengan langkah PPP yang memilih mendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Juga: Dorong Duet Ganjar-Sandiaga di Pilpres 2024, PPP NTB: Ini Pasangan Ideal dan Bagus
"Ya bagus artinya mereka sudah final dengan siapa capresnya," kata Fikri dihubungi, Rabu (26/4/2023).
Perihal Ganjar, Fikri mengaku nama Gubernur Jawa Tengah itu memang sempat menjadi capres potensial yang akan diusung PAN, tetapi kekinian tidak. PAN condong memilih Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
"Soal kaitan dengan kita, memang potensi capres kita awalnya Ganjar Pranowo tapi saat ini Prabowo juga masuk dalam kajian kita," kata Firki.
Meski begitu, PAN belum resmi menentukan siapa capres pilihan. Tetapi yang pasti namanya tidak jauh dari yang sudah beredar.
Terkait nama Prabowo yang kini menggantikan Ganjar sebagau capres potensial, Fikri mengaku tidak dialami PAN. Melainkan di internal KIB itu sendiri.
"Ya di akhir-akhir ini nama Prabowo juga menguat di internal KIB," kata Fikri.
Di luar PPP yang memilih Ganjar, masih ada Partai Golkar yang ternyata juga melirik Prabowo sebagai capres. Hal ini diamini Fikri.
"Ya begitulah kondisi saat ini," ucapnya.