Suara.com - Partai Gerindra memperlihatkan sikap beda menanggapi hengkangnya Sandiaga Uno dari partai politik (parpol) besutan Prabowo Subianto itu. Sebelumnya ketika wacana Sandiaga bakal hengkang muncul akhir tahun 2022, sejumlah elite Gerindra menunjukkan sikap mempersilakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengambil keputusan.
Namun, ketika Sandiaga resmi pamit pada Minggu (23/4/2023) kemarin, petinggi Gerindra mendadak mengaku kaget dan kecewa. Simak perbedaan sikap Gerindra soal Sandiaga Uno pamit dari partai lambang garuda itu.
Awalnya Santai Tanggapi Kabar Sandiaga Pindah ke PPP
Pada akhir tahun 2022 lalu, Partai Gerindra menanggapi santai isu Sandiaga akan hengkang kemudian bergabung dengan Partai Persatuan dan Pembangunan (PPP). Partai Gerindra pun memastikan tidak akan mencegah Sandiaga yang menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu jika ingin hengkang.
Baca Juga: Teka-teki Sosok Capres yang Akan Diusung PPP: Sandiaga Uno atau Ganjar Pranowo?
Bahkan, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Sandiaga sudah menyampaikan niatnya untuk pamit dan pindah ke PPP pada Prabowo. Namun, Prabowo sempat meminta Sandiaga untuk memikirkan ulang niat tersebut demi kebaikan dirinya.
"Pak Sandi sudah pamit waktu itu ke Pak Prabowo Subianto dan Pak Prabowo itu juga sudah meminta Pak Sandi berpikir matang-matang dan memikirkan ulang hal itu," tutur Sufmi Dasco di DPR pada Senin (10/4/2023) lalu.
Dasco juga sempat menceritakan bahwa Prabowo hanya senyum-senyum mendengar kabar Sandiaga bakal hengkang dari Gerindra. "Kemarin saya ketemu Pak Prabowo. Pak Prabowo kebetulan diceritakan soal berita ini. Tidak ada komentar apa-apa, kecuali senyum-senyum saja,” kata Dasco di DPR pada Kamis (29/12/2022) lalu.
Dasco mengaku tak mempersoalkan jika Sandiaga benar-benar bergabung dengan PPP. Menurut dia, hubungan antara Gerindra dan PPP baik-baik saja.
"Ya nggak ada masalah. Kita dengan partai semua kan hubungan baik terutama di parlemen. Mau dengan PPP, mau dengan partai yang lain, kita nggak ada masalah," ucapnya.
Baca Juga: Siasat Sandiaga Keluar dari Gerindra, Pengamat: Buka Tiga Poros Koalisi di Pilpres 2023
Kini Kecewa Sandiaga Pamit Dari Gerindra
Wacana Sandiaga hengkang dari Gerindra pun terbukti pada Minggu (23/4/2023) kemarin. Keputusan Sandiaga itu disampaikannya pada Dasco saat menghadiri acara halalbihalal di kediaman Wakil Ketua DPR RI itu.
Dasco mengungkap bahwa Sandiaga turut meminta maaf pada kader Gerindra dan Prabowo. Sandiaga juga menitipkan sepucuk surat untuk Prabowo berisi curahan hatinya selama 8 tahun telah berjuang bersama Gerindra. Dia mengundurkan diri untuk melanjutkan tugas di tempat lain.
Keputusan Sandiaga itu kemudian ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Dia mengaku kaget dan kecewa atas keputusan Sandiaga.
Pasalnya menurut Muzani, Sandiaga tak mengatakan apa pun saat bersilaturahmi di kediaman Prabowo pada Sabtu (22/4/2023) lalu. Bahkan, ketika bertemu di kediaman Dasco, Muzani minta waktu Sandiaga untuk bicara empat mata karena dia mengaku mendapat pesan dari Prabowo.
Keduanya pun sepakat untuk bertemu Senin (24/4/2023) malam. Namun, setelah Muzani pergi, dia baru mengetahui tekad Sandiaga sudah bulat untuk meninggalkan Gerindra yang membuatnya kecewa.
"Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh, itu bukan etik yang bisa diteladani," ungkapnya.
Muzani menuding Sandiaga tak menghormati Prabowo yang selama ini membesarkan namanya di dunia politik. Apalagi jika kepindahan Sandiaga dilakukan untuk mengejar posisi tertentu yang tak bisa didapatkan di Gerindra.
Selain itu Muzani juga menuding Sandiaga saat ini berada di atas angin karena merasa tingkat elektabilitasnya tinggi. Dia lantas menyampaikan tekad kader Gerindra yang akan melawan Sandiaga habis-habisan jika setelah ini maju sebagai kompetitor Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kontributor : Trias Rohmadoni