Suara.com - Koalisi Perubahan Persatuan (KPP) percaya diri bakal menang Pilpres 2024 meski harus berhadapan dengan Koalisi Besar yang didukung pemerintah.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, yakin Anies Baswedan bakal menang dan menjadi presiden berikutnya.
"Demokrat tetap yakin Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan berpeluang memenangkan Pilpres 2024, meskipun nantinya menghadapi Koalisi Besar," kata Herzaky kepada wartawan dikutip Kamis (20/4/2023).
Herzaky menuturkan optimisme tersebut bisa dilihat dari 3 hal. Pertama, dilihat dari sistem pemilu, dimana sistem pemilu di Indonesia adalah pemilihan langsung one man atau woman one vote.
Baca Juga: Belum Resmi Jadi Kader, PPP Belum Terpikir Duetkan Sandiaga dengan Anies di Pilpres 2024
"Yang memilih adalah rakyat secara langsung. Bukan parpol-parpol di parlemen. Kalau pemilihan presiden dilakukan di parlemen, baru jumlah dukungan parpol itu signifikan dan sangat relevan dalam peluang kemenangan bagi setiap capres-cawapres," jelas dia.
"Sedangkan di pilpres secara langsung, dukungan parpol jelas berdampak positif, tapi tidak ada jaminan suara ketika memilih parpol tertentu terkonversi menjadi suara ke paslon capres-cawapres yang diusung," Herzaky menambahkan.
Lebih lanjut, ia juga mengungkit soal sejarah di mana pada 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa meraih kesuksesan di Pemilu, padahal hanya diusung oleh 3 parpol.
"Bapak SBY tahun 2004, awalnya juga hanya diusung tiga parpol, dengan total suara sekitar 11 persen. Ternyata, beliau merupakan capres yang terbanyak dipilih rakyat, baik di putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2004. Pak SBY pun terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6," tuturnya.
Lebih lanjut, yang terakhir adalah ditinjau dari kondisi obyektif saat ini. Ia mengatakan, kekinian kuat keinginan dan harapan rakyat terhadap perubahan.
Baca Juga: Heru Budi Bongkar Jalur Sepeda 'Warisan' Anies, DPRD DKI Bongkar Dugaan Ini
"Rakyat menginginkan perubahan dan perbaikan di tiga bidang ini. Semangat inilah yang mendorong terbentuknya Koalisi Perubahan. Bersatunya Demokrat, Nasdem, dan PKS karena didorong oleh ide, gagasan, semangat yang sama, untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan yang diinginkan dan diharapkan rakyat," pungkasnya.