Suara.com - Elektabilitas Ganjar Pranowo usai pernyataan prokontra Piala Dunia U20 masih menjadi boomerang hingga saat ini. Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS).
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga tersebut pada April 2023 menunjukan elektabilitas Ganjar tersalip oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang kini menjadi pemuncak dalam survei tersebut.
"Elektabilitas Ganjar anjlok hingga tersalip oleh Prabowo," kata peneliti senior CPCS Hatta Binhudi dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo naik menjadi 24,3 persen. Sebelumnya pada Februari, elektabilitas Ketum Partai Gerindra tersebut hanya 22,7 persen.
Baca Juga: Saat Jokowi dan Prabowo Tunjukkan Kedekatan Saat Hadiri Acara Hannover Messe 2023
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo turun dari sebelumnya 25,6 persen pada Februari menjadi 23,7 persen pada April.
Sedangkan pada urutan selanjutnya ditempati mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya cenderung stagnan, kini berada 21,7 persen.
Hatta mengungkapkan, turunnya elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari prokontra soal pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Setelah dipastikan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menggulirkan usulan untuk bergabung membentuk koalisi besar.
Hatta mengungkapkan, hingga kini masih terjadi tarik-menarik kemungkinan PDI Perjuangan akan bergabung juga dalam Koalisi Besar atau akan mengusung capres sendiri tanpa koalisi.
Meski menjadi bakal capres terkuat dari PDI Perjuangan, namun elite partai masih enggan mengungkapkan arah dukungan terhadap Ganjar. (Antara)