Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP tidak masalah atas pengakuan Sandiaga Uno yang selalu mesra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PPP menganggap wajar pernyataan Sandiaga tersebut.
Sandiaga mengaku tengah mesra dengan PKS di tengah kabar dirinya hijrah dari Gerindra ke PPP.
"Ya, sah-sah saja, namanya proses politik. Kita menghormati Pak Sandi sebagai kader Gerindra. Fatsun politik tetap kita jaga," kata Baidowi kepada wartawan, Senin (17/4/2023).
Menurut Baidowi, sikap akhir Sandiaga pada akhirnya akan dapat dilihat setelah lebaran. PPP, ditegaskan Baidowi, tidak memaksakan kehendak apa pun.
"Nanti semuanya akan dilihat setelah Lebaran. Kita tidak dalam kondisi memaksa atau mendikte karena pak Sandi memiliki hak politik," ujarnya.
"Apakah akan bertahan di Gerindra, ya, kalau pindah ke PPP, ya, alhamdulillah semuanya mengalir saja. Kita serahkan sepenuhnya kepada Pak Sandi," sambungnya.
Keputusan Berat Usai Lebaran
Sandiaga Uno menyampaikan kembali keputusan politiknya terkait kepindahan dari Gerindra atau tidak akan diambil setelah Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Sandiaga mengaku tidak mudah untuk menentukan jalan takdirnya di dunia politik. Ia bahkan sampai harus melakukan salat istikharah untuk meminta petunjuk tentang pilihan-pilihan yang akan diambil.
Baca Juga: Gibran Tolak Kaesang Jadi Wali Kota Depok, Netizen Singgung Gabung PKS
"Setelah Lebaran akan ada keputusan yang cukup berat, yang akan saya harus salat istikharah, wiridan dan bertafakur, karena tentunya langkah ke depan harus dipersiapkan. Pemilu tinggal 304 hari lagi, jadi mudah-mudahan ikhtiar kita diberikan jalan," kata Sandiaga dalam keterangannya dikutip Senin (17/4/2023).