Perindo Gelar Polling Terbuka Capres-Cawapres Pemilu 2024, Siapa Saja yang Masuk Nominasi?

Jum'at, 14 April 2023 | 18:35 WIB
Perindo Gelar Polling Terbuka Capres-Cawapres Pemilu 2024, Siapa Saja yang Masuk Nominasi?
Ketua Harian Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi menjelaskan perihal polling terbuka Capres-Cawapres Pemilu 2024 di Kantor DPP Perindo, Jakarta Pusat, Jumat (14/4/2023). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Perindo mengadakan polling terbuka untuk mengetahui calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) potensial pada Pemilu 2024 mendatang. Terdapat 16 nama tokoh ternama yang dimunculkan dalam polling terbuka ini.

Di antaranya adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Airlangga Hartarto, dan Sandiaga Uno.

Selanjutnya, ada Hary Tanoesoedibjo, TGB Muhammad Zainul Majdi, Puan Maharani, Andika Perkasa, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, hingga Yenny Wahid.

Masyarakat umum bisa terlibat dalam jajak pendapat ini melalui voting online. Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo mengatakan polling terbuka ini dibuat untuk menyerap aspirasi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Hasil Penelitian TII: KPU Punya Tiga Pekerjaan Rumah Soal Penataan Regulasi Kampanye

"Yang jelas, mudah-mudahan menjadi cerminan aspirasi semua unsur masyarakat," ujar Hary di Kantor DPP Perindo, Jakarta Pusat, Jumat (14/4/2023).

16 nama ini dipilih berdasarkan kajian internal tim Perindo. Mereka dianggap sebagai tokoh potensial pilihan masyarakat umum.

Polling ini, kata Hary, dimulai hari ini, 4 April 2023 sampai nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) meresmikan pasang Capres-Cawapres Pemilu 2024.

“Polling ini nanti tentunya sampai kita lihat pada waktu pencapresan resmi, yaitu Oktober 2023,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Harian Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan pihaknya mengadakan polling terbuka ini untuk menyemarakkan pesta demokrasi di Indonesia. Ia menyebut dengan adanya polling ini maka masyarakat bisa terlibat aktif dan memunculkan kesadaran berpolitik sebelum waktu pencoblosan nanti.

Baca Juga: Analis: Koalisi Besar Dibentuk Karena KIB dan KKIR Buntu Soal Capres-Cawapres

"Jadi saya pikir ini penting juga jadi pembelajaran bahwa tiap partai politik tidak boleh berdiri di subyektifitasnya sendiri tapi dia juga harus melihat keadaan publik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI