Suara.com - Partai Demokrat enggan berandai-andai tentang peluang duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Sandiaga lebih pas bila dikaitkan dengan rencana koalisi besar, ketimbang Koalisi Perubahan.
"Yang pengen tau itu kan koalisi besar mungkin ya, Mas Sandi kan setau kami pamit dengan Pak Prabowo, gayanya pamit dari Gerindra ke PPP, kayak dulu kan pamit juga tuh," kata Herzaky di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Herzaky menduga, kepindahan Sandiaga ke PPP justru untuk memuluskan jalan dirinya menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
![Prabowo Subianto bersama Sandiaga Uno. [ANTARA/Sigid Kurniawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/11/80837-prabowo-subianto-bersama-sandiaga-uno-antarasigid-kurniawan.jpg)
Diketahui Ketua Umum Gerindra itu kekinian memang disebut-sebut akan menjadi capres dari koalisi besar.
"Nah, kami takut nih jangan-jangan pamit ke PPP tapi ujung-ujungnya Prabowo-Sandiaga lagi nih koalisi besar, ya kan?" kata Herzaky.
"Kalau itu yang khawatir bukan kami, yang perlu khawatir ya teman-teman yang pengen jadi cawapres di koalisi besar, nggak ada kaitannya dengan kami. Kalau kita melihatnya seperti itu, justru perhitungannya nggak pas lah," kata Herzaky.
Masih Godok Nama
Wacana duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno muncul ke permukaan. Wacana itu timbul di tengah kabar kepindahan Sandiaga dari Gerindra ke PPP.
Gara-garanya ialah kemunculan Sandiaga dalam acara yang diselenggarakan PKS beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 3 Dosa Besar Anggota Polri yang Bikin Kapolri Listyo Sigit Minta Maaf
Lantas sejauh mana wacana tersebut dan apakah memang PKS benar-benar ingin mendorong duet itu? Ketua DPP PKS Muzzammil Yusuf memberikan tanggapan.