Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak menutup kemungkinan untuk kembali mendukung Ketua Umum Partai Gerindra maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, hal tersebut bukan keputusan final mengingat banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh PAN.
Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Fikri Yasin juga tidak menampik kalau PAN berpeluang untuk kembali mendukung Prabowo seperti Pilpres 2019 lalu.
"Ya, arahnya kesana tapi masih dalam proses juga, karena masih banyak hal yang dipertimbangkan," kata Fikri saat dihubungi Suara.com, Senin (10/4/2023).
Fikri tidak menjelaskan pertimbangan apa saja yang dimaksud. Akan tetapi, keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menjadi salah satu pertimbangan PAN dalam memutuskan arah dukungannya.
Baca Juga: Survei Voxpopuli: Dukungan Pada Ganjar Beralih ke Prabowo
Terlebih, Jokowi diakui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas sebagai inisiator dari pembentukan Koalisi Besar yang dinamakan Koalisi Kebangsaan.
"Ya, di antaranya itu juga," terangnya.
Lebih lanjut, Fikri mengungkap isi pertemuan antara PAN dengan Prabowo dan jajaran elite Gerindra yang berlangsung pada Sabtu (8/4/2023). Ia mengklaim belum ada pembahasan yang serius diantara kedua belah pihak.
Meskipun ada pembicaraan soal politik, namun ia memastikan kalau belum ada hal yang begitu serius dibahas.
"Kalau kemarin murni silaturahmi saja, belum bahas yang serius, jadi cuma bahas soal politik tapi tipis-tipis saja," ungkapnya.
Baca Juga: Cek Harga Pangan Menjelang Lebaran Bareng Ganjar dan Zulhas, Jokowi: Turun Semuanya
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah mendapat dukungan dari PAN, PBB, dan Perindo untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
"Tadi barusan saudara kita dari PAN, kemarin saudara kita dari Partai Bulan Bintang, lalu kemarin saudara kita dari Perindo sudah datang untuk menyatakan bahwa visi-misi yang sama dengan Partai Gerindra dan mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden," kata Dasco.
Ia mengatakan, tiga partai itu sudah menyatakan kesiapan bergabung dengan koalisi Partai Gerindra-PKB. Nantinya, koalisi tersebut akan diberi nama Koalisi Kebangsaan.