Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut mampu mendesain peta koalisi politik 2024 di akhir masa jabatannya. Terlebih Jokowi menginginkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersatu menjadi Koalisi Besar di Pilpres 2024.
Terkait itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi menilai Presiden Jokowi ingin memberikan ancaman apabila PDIP enggan mengusung Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.
"Beliau (Jokowi) seperti menjadi king maker, mendesain sebagai arsitek atau punya kemampuan untuk membangun koalisi besar. Nah mungkin bisa saja gertak sambal ke PDIP kalau Ganjar nggak pakai PDIP, 'saya pakai inilah sudah disiapkan'," kata Pangi dalam siaran YouTube MNC Trijaya, Sabtu (8/4/2023).
Langkah itu disebut Pangi, telah membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri geleng-geleng kepala melihat sepak terjang Presiden Jokowi. Terlebih Jokowi seolah king maker dalam proses persiapan Pemilu 2024.
Baca Juga: Lanjutkan Ide Koalisi Besar Sokongan Jokowi, Zulkifli Hasan Mau Temui Prabowo
"Seolah Bu Mega geleng-geleng nih orang ternyata dia diujung kepengurusan dia sebelum lengser masih meng-endorse," kata Pangi.
Menurutnya kemampuan Jokowi menjadi 'arsitek' dalam menyusun peta kompetisi Pemilu merupakan hal yang jarang bagi seorang presiden, khususnya yang sudah menjabat selama dua periode.
"Pak Jokowi ini lucunya, salutnya saya, biasanya kan orang bilang itu kutukan periode kedua, biasanya presiden itu kalau sudah periode kedua itu ditinggal gitu, sudah nggak dianggap," katanya.