Suara.com - Munculnya wacana Koalisi Besar dianggap tidak terlepas dari bayangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Mikhael Rajamuda Bataona menilai kalau sosok Jokowi menjadi variabel kunci dalam wacana Koalisi Besar.
"Variabel kunci dari wacana gagasan koalisi besar antara KIR dan KIB dan bisa juga dengan PDI Perjuangan adalah sosok Jokowi karena kekuatan sosial politiknya, yaitu citra diri dan tingkat kecintaan rakyat kepada dirinya yang sangat tinggi," kata Mikhael dikutip Sabtu (8/4/2023).
Menurutnya, Jokowi memiliki pengaruh dalam urusan koalisi parpol untuk mengusung calon presiden pada Pilpres 2024.
Ia mengatakan bahwa pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketua umum parpol pendukung, antara lain, Prabowo Subianto dari Gerindra, Airlangga Hartato dari Golkar, Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Mardiono selaku Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP beberapa waktu lalu mencerminkan kuatnya pengaruh Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 yang nyata dan determinan.
Baca Juga: 'Wis Wareg!' RR Minta Presiden Jokowi Mundur Kalau Mau Selamat
Pertemuan tersebut, dikatakan Mikhael, merupakan langkah politik yang tidak tiba-tiba. Akan tetapi menjadi sesuatu yang memang sudah dirancang sejak lama dan dalam hal ini variabel kunci dari ide koalisi adalah sosok Jokowi.
Mikhael mengatakan kalau sosok Jokowi sangat berpengaruh pada urusan persepsi publik karena tingkat kepuasan publik (approval rating) relatif sangat tinggi.
Hal tersebut membuat banyak ketua umum parpol mau bertemu dan menurunkan ego masing-masing untuk membicarakan kerja sama dalam menghadapi Pilpres 2024.
"Karena menggunakan citra Jokowi dan kekuatan endorsement-nya akan sangat memudahkan urusan pemenangan. Hal itu sejalan dengan kehendak mayoritas rakyat yang suka kepada Jokowi," ujarnya. [ANTARA]
Baca Juga: Rahasia Terbongkar! Cara Ercik Thohir Biar Sepakbola Indonesia Terhindari dari Sanksi Berat FIFA