Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, angkat bicara menanggapi soal elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengalami penurunan diduga buntut pernyataan kontroversialnya soal Piala Dunia U-20.
Muzani menanggapi secara santai terkait hal tersebut. Ia masih merasa yakin jika hal yang memperngaruhi rakyat dalam memilih seorang pemimpin akan dilihat dari kemampuan pemimpin itu menjadikan masa depan lebih baik.
"Ya saya kira yang mempengaruhi rakyat untuk memilih pada seorang pemimpin tentu saja keyakinannya bahwa masa depan mereka akan lebih baik, keyakiannya bahwa Indonesia akan lebih baik di tangan pemimpin yang dipilih ya, jadi saya kira itu," kata Muzani kepada wartawan dikutip Kamis (6/4/2023).
Muzani menyebut, Gerindra juga kekinian sedang gencar meyakinkan rakyat untuk memilih Prabowo Subianto dan bisa menjalankan harapan tersebut.
Baca Juga: Sepak Terjang Ramson Siagian, Anggota DPR yang Minta Sumbangan Sarung ke Pertamina
"Itu juga yang sedang terus kita yakinkan kepada masyarakat melalui berbagai macam media, jadi saya kira masalah itu biarlah berjalan dan menjadi masalah yang dibicarakan," tuturnya.
"Tapi saya kira sekali lagi rakyat memilih pemimpin bagaimana rakyat meyakini bagaimana pemimpin itu bisa lebih baik masa depannya di tangan pemimpin itu," sambungnya.
Sebelumnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan dalam survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS). Penurunan itu diduga buntut pernyataan kontroversialnya soal Piala Dunia U-20.
MIPOS mengatakan bahwa penolakan Ganjar terhadap Timnas Israel hingga berakhir FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 memicu amarah dan kekecewaan publik.
Baca Juga: Diduga Jadi Sebab Batalnya Piala Dunia U20, Ganjar Pranowo Minta Maaf di Depan Najwa Shihab
Ganjar dinilai tidak konsisten karena sebelumnya ia setuju saat Indonesia mengajukan bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Penolakan Ganjar juga dinilai bermuatan politik elektoral menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, Ganjar dan pihak-pihak yang menolak tidak menghargai kerja keras jajaran pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mempersiapkan kebutuhan untuk menjadi tuan rumah.
Menurut MIPOS, kekecewaan publik terhadap Ganjar secara elektoral justru menguntungkan Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut memiliki sikap tegas hingga bisa membuat pendukung Ganjar berpaling.
Prabowo justru cenderung mendapatkan tone positif dari warganet dan menjadi pilihan untuk menjadi presiden.
"Prabowo nampaknya menjadi alternatif dari para pendukung Ganjar yang marah dan kecewa, di mana mereka hampir tidak mungkin berpaling ke Anies Baswedan," ujar peneliti senior MIPOS.
MIPOS juga memperlihatkan hasil perolehan suara para tokoh nasional apabila Pilpres dilakukan hari ini.
Hasilnya, Prabowo Subianto menempati posisi puncak dengan suara 33,6% disusul Anies Baswedan dengan 21,5%. Ganjar Pranowo berada di posisi ketiga dengan 16,8% disusul Ridwan Kamil dengan 6,9% dan Sandiaga Uno 4,5%.
MIPOS menggunakan metode telesurvey dengan analisis media monitoring yang dilakukan pada 29 Maret sampai 3 April 2023.
Survei tersebar di 34 provinsi dengan total 1200 responden dan tingkat margin of eror +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.