Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak tampak hadir dalam pertemuan Jokowi dengan lima ketum parpol di kantor DPP PAN. Hal itu lantas menimbulkan tanda tanya, apakah dalam pertemuan itu Jokowi mewakili PDIP atau sebagai Presiden RI.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, ketidakhadiran PDIP dalam pertemuan tersebut bisa dimaknai sebakai sikap enggan partai berlambang banteng itu untuk tunduk di bawah manuver politik Jokowi yang turut dibayang-bayangi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut dia, PDI Perjuangan ingin menunjukkan marwah politiknya dan takmau ikut orkestrasi Jokowi dan Luhut.
Respons Megawati Soekarnoputri
Meski tak hadir dalam pertemuan Jokowi dengan lima ketum parpol, PDIP tetap membuka diri untuk bergabung dengan Koalisi Besar.
Hal itu disampaikan oleh politikus PDIP Budiman Sudjatmiko. Menurut dia, peluang PDIP untuk bergabung dengan Koalisi Besar sudah diamini oleh Megawati.
Gabung Koalisi Besar? PDIP beri satu syarat
Meski sudah membuka peluang untuk bergabung dengan Koalisi Besar, menurut Budiman, PDIP memiliki satu persyaratan. Budiman mengatakan, persyaratan tersebut yakni calon presiden harus berasal dari partai berlambang kepala banteng itu.
Ia menambahkan, persyaratan yang diajukan Megawati itu wajar, sebab yang ditargetkan partai berlambang banteng selama ini memang posisi RI 1.
Baca Juga: Diam-diam Anies Baswedan Menginap di Ponpes Langitan dan Ziarah Makam Sunan Bonang Tuban
PSI gabung dengan Koalisi Besar