Suara.com - Presiden Joko Widodo meluruskan anggapan publik yang selama ini, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi yang dibentuk Jokowi. Ia menegaskan kisahnya tidak demikian.
Jokowi mengatakan, KIB bisa terbentuk dari hasil pertemuan ketiga ketua umum partai; Golkar, PAN, dan PPP. Adapun setelah ketiga ketum menyepakati pembentukan KIB, mereka kemudian bertemu dirinya selaku Presiden.
Pertemuan itu untuk meminta pendapat dan restu orang nomor satu di RI ihwal pembentukan KIB. Jokowi yang ditanya tentang pendapatnya menyoal KIB, lantas memberikan jawaban.
"Baru datang ke saya pak mohon restu. Kalau saya ditanya gitu, ya saya restui. Sebetulnya hanya gitu-gitu itu. Jadi bukan saya anu ya, bentuk KIB gini, nggak pernah," kata Jokowi dalam sambutan Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Minggu (2/4/2023).
Bukan cuma KIB, Jokowi mengatakan pembentukan Koalisi Gerindra-PKB yang diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) juga sama halnya.
Mulanya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta pendapat Jokowi atas keinginammya untuk PKB berkoalisi dengan Gerindra.
"Gimana Pak, kalau ini Cak Imin, 'pak gimana kalau saya dengan Gerindra'. Ya saya baik-baik saja," kata Jokowi.
Mendengar keinginan dari PKB, Jokowi lantas menjadi jembatan informasi Cak Imin ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Terus saya, saya menyambungkan ke Pak Prabowo. Pak Prabowo ini kelihatannya Cak Imin ingin gandengan dengan bapak, hanya gitu-gitu aja. Akhirnya sambung gitu lho," kata Jokowi.
Baca Juga: Sebut KIB dan Koalisi Gerindra-PKB Serasi, Jokowi: Lebur atau Tidak Terserah Ketum
Ia menegaskan peran dirinya hanya sebatas demikian dalam pembentukan koalisi. Tidak terlibat jauh apalagi ada di balik layar pembentukam KIB maupun KKIR.