Suara.com - Pengamat komunikasi politik dari dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meraih dampak positif dari polemik Piala Dunia U-20.
“Erick Thohir mendapat persepsi positif oleh sebagian masyarakat. Persepsi seperti itu tentunya dapat meningkatkan popularitas dan elektoral Erick," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/4/2023).
Menurut dia, Erick Thohir tampaknya diuntungkan dalam kasus dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sebab, Erick dinilai oleh sebagian masyarakat sudah berupaya maksimal untuk melobi FIFA agar tetap menjadi tuan rumah.
Kata dia, dampak tersebut menguatkan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres). Selain itu, oleh survei terbaru Indo Barometer yang menyebutkan Erick Thohir merupakan cawapres favorit pilihan masyarakat.
Baca Juga: Erick Thohir Akan Kembali Temui FIFA untuk Lobi Jangan Kasih Sanksi ke Indonesia
Erick memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres dibandingkan dengan kandidat lain yang sudah lama berkiprah di politik.
Elektabilitas Erick Thohir terpotret di angka 22,9 persen dan berada di posisi pertama sebagai cawapres, mengungguli Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Kiprah dan prestasi luar biasa Erick Thohir sudah terlihat sebelum memasuki pemerintahan Indonesia. Erick Thohir merupakan orang Asia pertama yang mampu membeli saham mayoritas salah satu klub sepak bola terbesar di dunia yakni Inter Milan FC.
Berkat hal tersebut, ia menjadi Presiden Inter Milan FC. Setelah itu, ia adalah pemimpin yang berkontribusi menyukseskan Asian Games 2018 hingga nama Indonesia harum di pentas dunia.
Erick Thohir juga pemimpin yang mengantarkan Presiden Jokowi untuk memimpin Indonesia di periode kedua. Kala itu, ia merupakan Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf di Pilpres 2019. Atas keberhasilan nya ia diberikan amanah oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (Sumber: Antara)