Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristonyanto, angkat bicara menanggapi doal adanya serangan terhadap dua kepala daerah PDIP yakni Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pasca FIFA putuskan cabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Hasto mengatakan, bahwa pihaknya juga membaca satu persatu serangan warganet terhadap Koster dan Ganjar. PDIP, kata dia, juga memahami kekecewaan publik tersebut.
"Ya, seluruh serangan kami baca dengan detail, kami hayati, maka kemudian Pak Ganjar mengatakan bisa memahami, kami juga sangat sedih (Indonesia gagal jadi tuan rumah), karena kami juga mambaca setiap serangan-serangan itu," kata Hasto di Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
![Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri perayaan HUT ke-50 PDIP. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/10/59614-ganjar-pranowo.jpg)
Adanya serangan warganet terhadap Koster dan Ganjar tersebut, kata Hasto, juga dianggap sebagai bagian dari dinamika yang terjadi.
Hasto menilai, adanya serangan tersebut sebagai ujian bagi seorang pemimpin yang memang kokoh terhadap prinsip bangsa.
"Itu bagian dari suatu dinamika, suatu ujian-ujian agar pemimpin-pemimpin Indonesia memang kokoh di dalam prinsip berdasarkan suatu sejarah yang benar berdasarkan keyakinan ideologi," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, soal sikap penolakan terhadap timnas Israel tersebut, PDIP coba membuka sebuah kesadaran.
"Kita dengan ini membuka suatu kesadaran baru bahwa kemanusiaan itu universal. Olahraga memang tidak bisa dilepaskan dari politik kemanusiaan," pungkasnya.
Baca Juga: Aksi Duka 1 Juta Pita Hitam Imbas Piala Dunia U-20 Tuai Cibiran, Warganet: Aksi Gak Guna