"Saya kira arahan Pak Airlangga hasil musyawarah nasional 2019," kata Ace di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (28/3/2023).

Sementara itu perihal peluang memperlebar koalisi, diakui Ace hal itu masih memungkinkan. Mengingat kondisi politik yang bakal berubah-ubah seiring berjalannya waktu ke depan.
Tetapi bagaimana langkah politik yang diambil Golkar, Ace menegaskan hal itu berpulang kepada Airlangga selaku ketua umum.
"Tentu Pak Airlangga tentu memiliki sebagai ketum memiliki satu pandangan tersendiri dalam menentukan arah bagaimana koalisi atau pilihan dalam konteks koalisi ke depan akan beliau ambil," kata Ace.
Sebelumnya, potensi Golkar mencapreskan Airlangga menjadi pertanyaan menyusul isu Airlangga dipasangkan menjadi cawapres Anies Baswedan.
Terkait itu, Golkar telah menegaskan sejauh ini masih mengusung Airlangga sebagai capres. Belum ada opsi, bahkan pembahasan untuk menjadikan Airlangga sebagai calon wakil presiden.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjawab kemungkinan Airlangga menjadi cawapres Anies Baswedan, menyusul kehadiran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu pada acara buka puasa bersama di NasDem Tower.
"Belum (ada opsi Airlangga cawapres)," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Doli menegaskan Golkar sejauh ini konsisten untuk mendorong Airlangga menjadi capres.
"Jadi sampai sekarang kami masih konsisten bahwa Pak Airlangga jadi calon presiden. Kita belum diskusi selain dari keputusan," kata Doli.