Pasalnya tingkat keterpilihan Anies tambah merosot dalam simulasi duet Anies-Andika. Anies hanya meraih dukungan 19 persen. Sementara Ganjar dan Prabowo masing-masing 45 persen dan 24 persen.
Dukungan Anies kembali melejit sebesar 8 persen menjadi 30 persen ketika Anies diduetkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam simulasi ini Ganjar memperoleh 33 persen dan Prabowo 28 persen
Saiful mengatakan Khofifah memang patut dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Anies.
"Pertimbangan juga jelas gitu ya seperti tadi butuh mungkin saling mengisi antara Anies. Mungkin Anies kurang kuat di Jawa Timur. Kedua, hubungannya dengan NU juga butuh tokoh NU yang bisa memperkuat Aneis dalam hal ini," kata Saiful.
Kendati begitu, Saiful berpandangan nama-nama kandidat cawapres di atas tidak terlalu membantu atau berpengruh dalam menaikkan suara dukungan untuk Anies. Mengingat perolehan dukungan suara tidak jauh berbeda ketika Anies sendiri dan ketika Anies dipasangkan dengan figur-figur di atas. Termasuk juga Khofifah, yang membuat dukungan Anies menjadi yang tertinggi dalam survei terkait.
"Dengan Khofifah juga tidak membantu," kata Saiful.