Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan akan melakukan safari Ramadhan bersama bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dalam waktu dekat. Keduanya akan mendatangi beberapa wilayah di Indonesia selama momentum bulan puasa ini.
AHY mengaku masih mencocokkan jadwal dengan eks Gubernur DKI Jakarta itu. Ketika sudah ada waktu yang pas, keduanya akan memulai safari bersama.
"Kita lagi diskusi saling mencocokkan jadwal mudah-mudahan ada yang pas," ujar AHY dalam keterangan tertulis saat menghadiri safari Ramadhan 1444 Hijriah di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dikutip Rabu (29/3/2023).
AHY meyakini antusias masyarakat di berbagai daerah menyambut safari Ramadhannya bersama Anies akan sangat tinggi. Sebab, dalam setiap kunjungan selama ini, masyarakat selalu ramai menghadiri kegiatan yang diadakan.
Baca Juga: Bukan di 2024, Denny Darko Ramal Anies Baswedan Jadi Presiden Saat Ibukota Sudah di Kalimantan
"Saya ingin sekali bisa bersama beliau, Mas Anies juga mengatakan hal yang sama, mudah-mudahan jadwalnya pas sehingga bisa berkegiatan bersama," katanya.
Selain itu, AHY juga turut menyoroti eksistensi dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, selama ini pelaku UMKM memberikan 60 persen kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saya berharap seluruh kader Demokrat baik di Jakarta maupun di seluruh pelosok Tanah Air terus membina pelaku UMKM agar ekonomi kita semakin kuat," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta Mujiyono menyebut hingga kini tercatat ada 2.400 UMKM Binaan Partai Demokrat DKI Jakarta yang berupaya meningkatkan perekonomian di lingkungan terdekat tempat mereka masing-masing.
"Demokrat Bina UMKM sejak pandemi Covid-19 aktif KTA-nisasi dan sebagainya. Alhamdulillah ada 50 UMKM skala rumah tangga mendapat penghargaan dari Ketum AHY," kata Mujiyono.
Selain UMKM, dalam safari politiknya AHY juga menyoroti akses pendidikan untuk generasi muda melalui program beasiswa Bidikmisi agar dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
"Melalui program Bidikmisi, kita berhasil meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari 6,3 juta pada 2005 menjadi 11,3 juta pada 2013. Kita tahu, kebodohan adalah sumber dari kemiskinan," ucapnya.