Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei soal calon wakil presiden atua cawapres pilihan pada Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya, beberapa nama tokoh seperti Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, hingga Erick Thohir menduduki peringkat atas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, berdasarkan simulasi 18 nama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapatkan posisi pertama dengan 20,5 persen suara. Selanjutnya, ada Menteri Parekraf RI Sandiaga Uno yang meraup 14,2 persen.
Selanjutnya secara berurutan peringkat tiga sampai lima diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 13,4 persen suara, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dengan 12,9 persen suara, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 6,1 persen.
Kendati demikian, Burhanuddin menyebut Erick Thohir mengalami peningkatan elektabilitas paling signifikan ketimbang kandidat lainnya.
Baca Juga: Survei Indikator: Elektabilitas AHY Jadi Cawapres Naik, Tapi Erick Thohir Paling Signifikan
“Terkait preferensi publik terhadap calon wakil presiden, Erick Thohir tampak menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya,” ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara virtual, Minggu (26/3/2023).
Tak hanya 18 nama, saat simulasi 19 nama, Erick Thohir juga disebutnya terus mengalami peningkatan elektabilitas. Sementara tokoh yang masuk dalam lima besar cenderung stagnan bahkan menurun.
“Pada simulasi Sembilan nama calon wakil presiden, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan AHY menunjukkan peningkatan dukungan, tapi Erick Thohir cenderung meningkat paling besar,” tuturnya.
Pada temuan yang sama, jika mengarah pada simulasi lima nama cawapres, cuma Erick Thohir yang menunjukkan perubahan yang positif, nama cenderung stagnan atau melemah.
"Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan Erick Thohir meningkat paling besar, sementara terhadap calon banyak berubah," katanya.
Baca Juga: Piala Dunia U20 Terancam Batal, PSSI dan Erick Thohir Masih Tutup Mulut
Jajak pendapat Indikator kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023. Pada periode pertama, dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret, menempatkan 800 responden.