Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyebut wacana duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpotensi menimbulkan deadlock antara Partai Gerindra dengan PDIP.
Meski kedua tokoh tersebut memiliki elektabilitas yang tinggi di berbagai lembaga survei, perdebatan panjang diprediksi akan terjadi mengenai penentuan calon presiden (capres).
"Kader PDIP harus jadi capres, apalagi PDIP kan partai pemenang pemilu," kata Adi saat dihubungi, Kamis (23/3/2023).
"Pada saat bersamaan, Prabowo juga tentu tidak mau menurunkan grade politiknya yang sudah terbiasa bertanding sebagai capres pada 2014 dan 2019. Disitu mungkin terjadi deadlock," tambahnya.
![Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. [Dok Pemprov Jateng]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/17/77307-ganjar-pranowo.jpg)
Meski begitu, Adi menyebut kemungkinan Prabowo dan Ganjar berpasangan dalam Pilpres 2024 masih sebatas wacana. Pasalnya, petinggi Partai Gerindra dan PDIP belum terlihat memiliki kesepakatan apapun.
Bahkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi mitra Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menegaskan nama Ganjar Pranowo belum pernah dibahas di internal koalisi.
"Tidak ada calon lain selain Pak Prabowo dan Cak Imin (Muhaimin Iskandar) karena keduanya membawa amanat partai,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan, Rabu (22/3/2023).