Suara.com - Manuver politkus jelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024 seakan tidak bisa ditebak dan penuh dengan kejutan. Salah satunya yang dilakukan oleh politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Zulfan Lindan.
Selama ini, sosoknya dikenal sebagai politikus parpol besutan Surya Paloh. Namun baru-baru ini, ia menyatakan keluar dari Partai NasDem agar bisa mendukung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2023.
Hal itu disampaikan langsung Zuldan dalam diskusi yang diadakan oleh salah satu media nasional, pada Selasa (21/3/2023). Dalam kesempatan itu, ia menyatakan tidak akan memperpanjang kartu tanda anggota (KTA) Partai NasDem yang ia miliki.
Dan Zulfan juga menyatakan bahwa dirinya sudah mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Nasdem sejak April 2020.
Baca Juga: Prabowo dan Ganjar Berpotensi Besar Menang Jika Duet di Pilpres, Ini Alasannya
Ia juga sempat menunjukkan surat pengunduran dirinya dari kepengrusan Partai Nasdem sejak April 2020 dan telah disetujui oleh Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Sekjennya Johnny G Plate.
Lantas seperti apakah sosok Zulfan Lindan? Berikut ulasannya.
Profil singkat Zulfan Lindan
Zulfan Lindan lahir pada 1 November 1956 di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Ia menempuh Pendidikan dasar hingga menengah di kota Banda Aceh.
Selama ini ia dikenal sebagai salah satu politikus Partai NasDem dan pernah menjabat sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga: Fakta Isu Parpol Dapat Rp 1 Triliun Buat Pemilu 2024, Arteria Dahlan Cecar PPATK Soal Aib
Dikutip dari laman dpr.go.id, diketahui Lindan pernah dua kali menempuh Pendidikan tinggi dengan jurusan ilmu politik, namun dua-duanya tidak selesai.
Terjun ke politik
Meski begitu, Ia diketahui telah terjun ke dunia politik sejak masih kuliah. Dan karena ingin memwujudkan cita-cita politiknya itulah, maka kuliahnya tidak tuntas.
Sebelum menjadi anggota DPR RI, Zulfan Lindan memimpin sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas), termasuk Nasdem sebelum menjadi partai politik.
Di antara Riwayat organisasinya, Zulfan pernah menjadi Ketua Ormas NasDem pada 2010, Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta pada 1983, dan Ketua PB HMI pada 1983.
Sementara di partai politik, sebelum Nasdem ia pernah bergabung dengan Partai Demokrasi Pembaruan dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan.
Ia juga pernah melenggang ke senayan sebagai anggota DPR RI selama dua periode, yakni sebagai anggota DPR RI Komisi IX (1999-2004) dan anggota DPR RI Komisi VI (2014-2019).
Setelah itu ia sempat mencalonkan lagi sebagai anggota DPR RI dari Partai NasDem, namun tidak berhasil lolos ke Senayan.
Pernah dinonaktifkan di Partai Nasdem
Ketika masih aktif di Partai NasDem, Zulfan Lindan pernah dinonaktifkan dari kepengurusan oleh Surya Paloh.
Hal itu adalah buntut dari pernyataan Zulfan yang mengatakan Anies Baswedan adalah antithesis dari Jokowi pada Oktober 2022 lalu.
Pernyataan itu dianggap tidak produktif dan cenderung merusak citra NasDem, terlebih ketika itu NasDem baru saja menggandeng Anies sebagai bakal calon presiden 2024.
Zulfan pun langsung dinonaktifkan dari kepengurusan Partai NasDem. Selain itu, dirinya juga dilarang untuk berbicara kepada media.
Kontributor : Damayanti Kahyangan