Suara.com - Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang (PBB) membahas persolan sitem Pemilu, baik proporsional terbuka maupun tertutup yang sampai saat ini masih dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi.
Pembahasan itu dilakukan dalam pertemuan antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (21/3/2023).
"Tadi banyak yang dibahas termasuk juga terkait dengan sistem Pemilu terbuka-tertutup," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan meski berbeda pandang, di mana Golkar menduking proporsional terbuka dan PBB mendukung proporsional tertutup, tetapi keduanya memiliki kesepakatan yang serupa.
Baca Juga: Disanksi Ringan Meski Ubah Putusan MK, Segini Harta Kekayaan Guntur Hamzah
"Kita sudah sepakat bahwa itu kita serahkan ke Mahkamah Konstitusi. Nah tentu kunjungan ini nanti tentu akan ditindaklanjuti dalam pertemuan-pertemuan lanjutan terutama tentu menjelang kita akan mengambil keputusan terkait dengan tidak hanya Pemilu legislatif tetapi koalisi yang diperlukan untuk Pemilu presiden," kata Airlangga.
Elite PBB Sambangi Kantor Golkar
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyambangi DPP Partai Golkar. Kedatamgan Yusril itu disambut langsung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada sore ini.
Yusril tidak panjang lebar saat ditanya tujuannnya berkunjung ke DPP Golkar. Ia hanya menjawab pertemuan akan membahas hal-hal berkaitan Pemilu.
"Mau pemilu," kata Yusril, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Profil Guntur Hamzah, Hakim Pengubah Keputusan MK
Ditanya apakah pertemuan ini juga membahas peluang koalisi, Yusril turut menanggapi.
"Koalisi boleh," kata Yusril.
Menanggapi Yusril, Airlangga turut berkomentar. Ia menyoroti bendera PBB yang turut dikibarkan di halamam kantor DPP Partai Golkar. Pemasangan bendera tersebut dalam rangka menyambut kedatangan rombongan PBB.
"Apalagi lihat Partai Bulan Bintang benderanya sudah kita kibarkan. Apalagi bulan bintangnya warnanya kuning," kata Airlangga.