Suara.com - Kepala Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, bahwa pihaknya membuka peluang untuk mendukung figur sebagai calon wakil presiden untuk Anies Baswedan dari eksternal koalisi.
Ia menyampaikan, semua kemungkinan masih bisa terjadi, terlebih posisi cawapres kan juga harus bisa membawa kemenangan di Pilpres 2024.
"Yakin lah, cawapres itu kadang-kadang element of surprise lebih besar daripada tokoh yang beredar. Bisa saja dari luar koalisi, sejauh untuk menopang kemenangan," kata Nabil ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Namun, ia mengatakan, di internal koalisi sendiri masing-masing tetap dihormati untuk menyodorkan nama-nama kadernya untuk menjadi cawapres Anies.
Baca Juga: PKS Sebut Sikap Pencapresan PDIP Bisa Jadi Faktor Penentu Siapa Cawapres Anies
"Kalau nama, tentu kita boleh sebut masing-masing. Kita hormati Demokrat masih menyodorkan AHY, beredar nama lain, masing masing silahkan tawarkan nama," tuturnya.
Lebih lanjut, Nabil mengatakan, hingga kekinian soal cawapres untuk Anies belum mengerucut kepada nama tertentu. Menurutnya, yang ada kekinian baru bicara soal kriteria.
"Kita fokus pada kriteria, sambil nunggu momentum," katanya.
Sudah 80 Persen
Sebelumnya, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief, mengatakan, bahwa proses penentuan calon wakil presiden untuk Anies Baswedan dalam Koalisi Perubahan kekinian sudah mencapai 80 persen.
"Ya 80 persenlah (proses penentuan cawapres Anies), ya sedikit lagi lah," kata Andi ditemui di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, prosesnya akan mencapai 100 persen nanti jika sudah secara resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau 100 persen itu pada bulan Oktober nanti kan. Sekarang karena tanda tangan ini nggak bisa main-main yang cucuk cabut kan. Apalagi pak SBY, majelis syuro, pak Surya Paloh kalau sudah sekali menandatangani kan nggak bisa dicabut lagi," tuturnya.
Sementara di sisi lain, Andi menyampaikan, proses deklarasi Koalisi Perubahan juga hanya tinggal menunggu waktu saja. Penentuan cawapres untuk Anies tersebut tidak akan menjadi halangan deklarasi.
"Tinggal tunggu waktu aja sebenarnya, waktu yang pas. Ini kan Pak SBY masih di Yogya final Proliga, majelis syuro juga masih sibuk, Pak Surya Paloh juga. Jadi belum ketemu waktunya aja," tuturnya.
"Nggak (bukan karena cawapres), kan udah sepakat pokoknya Demokrat terima apa kata capres kan. Cuma saya sebagai kader, saya memilih AHY. Saya punya argumentasi juga yang kuat untuk itu," sambungnya.