Jokowi Diyakini Restui Duet Prabowo-Ganjar untuk Kalahkan Anies di Pilpres 2024

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:02 WIB
Jokowi Diyakini Restui Duet Prabowo-Ganjar untuk Kalahkan Anies di Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto selfie saat meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Andalas Asrinaldi menilai, jika duet Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 sangat potensial meraih kemenangan.

Terlebih, kata dia, dengan adanya dukungan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melawan Anies Baswedan dalam pertarungan kontestasi tersebut.

"Saya yakin karena lawan yang dihadapi Prabowo dan Ganjar adalah Anies yang memang punya potensi memenangkan Pilpres, maka polarisasi dukungan ini berusaha disatukan oleh Presiden Jokowi agar bisa mengalahkan Anies," kata Asrinaldi saat dihubungi, Selasa (14/3/2023).

Asrinaldi menyoroti pernyataan Presiden Jokowi soal duet Prabowo-Ganjar yang dianggap telah ideal. Menurutnya, Jokowi pastinya memiliki pertimbangan tersendiri untuk mendorong Prabowo dengan Ganjar.

Baca Juga: Prabowo Lagi Galau, Pilih Ganjar atau Muhaimin yang Bakal Dipinang Jadi Cawapres?

"Pernyataan Presiden Jokowi ini patut disimak dengan serius. Tentu beliau ada pertimbangan mengapa pasangan ini diduetkan. Kalau ini terjadi tentu pasangan ini punya kans yang lebih besar dibandingkan dengan pasangan calon lain," tuturnya.

"Apalagi, keduanya tokoh di mata masyarakat yang sama-sama memiliki pendukung yang militan untuk memenangkan mereka. Jadi ini pernyataan presiden yang menarik menurut saya," sambungnya.

Lebih lanjut, saat ditanya soal apakah duet Prabowo-Ganjar akan mudah terealisasi atau mendapatkan ganjalan mengingat PDIP hingga kini belum bersikap, Asrinaldi meyakini tidak ada ganjalan serius terhadap duet tersebut.

Soal PDIP belum bersikap, kata dia, Ganjar kekinian posisinya dalam keadaan menunggu saja. Jika tidak dicalonkan atau diusung oleh PDIP, maka Ganjar dinilai bisa maju dari partai politik lain.

"Kalau PDIP tidak memcalonkan beliau. Saya pikir banyak partai yang berminat mencalonkan Ganjar. Jadi posisinya menunggu pencalonan dari PDIP untuk menghindari rasa "bersalah"nya kalau mencalonkan diri sebelum deklarasi dari PDIP," pungkasnya.

Baca Juga: Deg-degan Prabowo Pilih Cawapres, Salah Langkah Bisa Bikin Tokoh Ini Sakit Hati

Jokowi Buka Suara

Sebelumnya, Jokowi buka suara soal sosok Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang ikut hadir dalam peninjauan panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Jokowi mengaku sengaja mengajak Prabowo karena sama-sama memiliki jadwal kunjungan kerja ke Jawa Tengah.

Jokowi menyebut kalau pada saat itu Prabowo hendak berangkat ke Magelang. Mengetahui akan hal itu, Kepala Negara inisiatif untuk mengajak Prabowo berangkat bersama.

"Kebetulan pak Prabowo mau ke Magelang. Saya ajak bareng, turun di Kulonprogo," kata Jokowi usai resmikan TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Senin (13/3/2023).

Dikarenakan jadwal kerja Prabowo akan dimulai pada siang hari, maka Jokowi mengajaknya untuk ikut dalam peninjauan panen raya. Di sana sudah ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Karena pertemuan Pak Prabowo-nya siang udah kita ke sawah dulu, ke panen raya. Ada saya, ada pak Ganjar, ada pak Prabowo, sudah," ucapnya.

Dalam foto yang dibagikan, tampak keakraban terlihat baik antara Jokowi, Prabowo dengan Ganjar. Bahkan banyak yang menyimpulkan kalau Jokowi memberikan kode memberikan restu Ganjar dan Prabowo sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Saat ditanyakan siapa yang lebih pantas untuk menjadi capres atau cawapres, Jokowi melihat semuanya ideal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI