Senioritas Bukan Penghalang, Duet Ganjar dan Prabowo Bisa Tiru Pasangan Jokowi-Ma'ruf

Senin, 13 Maret 2023 | 08:07 WIB
Senioritas Bukan Penghalang, Duet Ganjar dan Prabowo Bisa Tiru Pasangan Jokowi-Ma'ruf
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan upaya untuk menduetkan pasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bisa meniru Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 lalu.

"Senioritas bukan lagi menjadi penghalang saat ini untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden," kata Adi Prayitno di Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Ia mencontohkan bahwa Jokowi sudah dua kali mendapatkan cawapres yang lebih senior dan berpengalaman darinya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu tidak membantah jika Prabowo memang lebih senior. Namun, Jokowi juga memiliki cawapres yang lebih senior, yakni pada Pemilu 2014 bersama Jusuf Kalla dan 2019 bersama Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Hanya Warga Blora yang Berani? Pilih Tempat Becek untuk Menyambut Presiden Jokowi

"Namun, elektabilitas dan dukungan untuk Jokowi lebih unggul saat itu. Jokowi didukung PDI Perjuangan yang suaranya terbanyak dan secara personal, elektabilitas Jokowi lebih tinggi daripada JK dan Kiai Ma'ruf," lanjutnya.

Menurutnya, kondisi Ganjar pun serupa dengan Jokowi saat Pilpres lalu. Ganjar memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dari Prabowo di berbagai survei. Posisi Prabowo juga dinilai sebagai posisi kedua untuk tingkat elektabilitas calon presiden menjelang pesta demokrasi 2024.

Dengan kondisi itu, ia menilai partai pendukung akan melihat elektoral tertinggi personal untuk dijadikan capres.

"Bila PDI Perjuangan nanti umumkan capresnya Ganjar Pranowo, jelas PDI Perjuangan secara elektabilitas juga lebih tinggi daripada Gerindra sehingga tidak mungkin Ganjar dijadikan cawapres," katanya.

Diketahui, Gerindra sudah memasang harga mati untuk pencapresan Prabowo Subianto. Namun, bila pertimbangan Gerindra karena senioritas, hal itu dinilai belum tentu bisa dijadikan pertimbangan yang kuat.

Baca Juga: CEK FAKTA: Dihadiri Jokowi, Megawati Resmikan Puan Maharani Jadi Cawapres Anies Baswedan?

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam sebuah pernyataannya di media mempersilakan Ganjar Pranowo duet dengan Prabowo Subianto di Pemilu 2024, tetapi sebagai calon wakil presiden.

Menurut Hashim, Prabowo lebih cocok menjadi calon presiden karena usianya dan pengalamannya jauh lebih senior daripada Ganjar Pranowo.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI