Dukungan adanya penundaan Pemilu 2024 juga diserukan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas. Ia sempat mengungkap alasannya, seperti soal nilai kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi yang disebutnya mencapai lebih dari 73 persen. Untuk itu, Jokowi bisa kembali menjabat.
Lalu, alasan lainnya adalah mengenai perekonomian di Indonesia yang disebutnya belum stabil. Oleh karena itu, sejumlah pihak termasuk pemerintah dan masyarakat perlu melakukan pemulihan. Belum lagi, antisipasi terhadap konflik global yang bisa memicu krisis minyak goreng.
“Mempertimbangkan hal-hal tersebut, serta setelah mendengar aspirasi dari berbagai kalangan, PAN setuju bahwa pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur,” ungkap Zulhas.
4. Ketum Partai Golkar
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 merupakan aspirasi dari masyarakat. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa ditolak. Terlebih partainya berlandaskan suara rakyat dan Presiden Jokowi, katanya, berpegang tegun akan aspirasi rakyat.
“Yang namanya aspirasi (soal penundaan pemilu) itu tidak boleh ditolak. Apalagi kita suara Golkar suara rakyat,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
5. Ketum PKB
Seruan penundaan Pemilu 2024 selanjutnya datang dari Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ia meminta agenda itu ditunda selama 1-2 tahun. Usulan ini muncul usai ia bertemu dengan pelaku usaha mikro dan yang lainnya pada Rabu (23/2/2023).
Para tokoh itu memprediksi Indonesia akan mengalami perbaikan ekonomi setelah dua tahun pandemi Covid-19. Muhaimin mengatakan momentum tersebut jangan sampai terganggu dengan oleh pengadaan agenda politik, yakni Pemilu 2024.
Baca Juga: 'Ada Semacam Skenario Besar' Istana Diminta Tanggung Jawab Buntut Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu
“Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun. Usulan ini akan saya sampaikan ke pimpinan-pimpinan partai dan presiden,” kata Muhaimin melalui keterangan tertulis, Rabu (23/2/2023).