Posisi Belum Jelas, KIB Harus Segera Umumkan Nama Capres Cawapres yang Diusung

Kamis, 02 Maret 2023 | 08:51 WIB
Posisi Belum Jelas, KIB Harus Segera Umumkan Nama Capres Cawapres yang Diusung
Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai mengajukan nama calon presiden (capres) yang akan diusung. Sementara itu, sejak awal Partai Golkar sudah mengusung Airlangga Hartarto.

"KIB ini kan ada 3 partai. Golkar sudah jelas akan mengusung Airlangga Hartarto sesuai mandat Munas Golkar," ujar Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya pada Selasa (28/2/2023) lalu.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai memang sudah sepatutnya Golkar berkeras untuk mengajukan kadernya sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu karena Golkar dicap sebagai partai besar dan papan atas.

"Karena posisi 3 besar, Golkar harus punya capres atau cawapres. Karena PDIP sudah pasti akan mencalonkan, Gerindra sudah (mencalonkan) Prabowo. Golkar sebagai partai urutan nomor tiga kok kalah dengan partai urutan bawahnya," ujarnya.

Baca Juga: Mobilnya Ditabrak Sampai Penyok oleh Anak Sekolah, Dedi Mulyadi: 'Aku Tahan Motornya!'

Menurutnya, Golkar punya tanggung jawab politik sebagai partai besar untuk mengusung kadernya di Pilpres 2024.

"Golkar menduduki peringkat 3 dalam berbagai survei. Golkar mempunyai kepercayaan diri dan peluang politik untuk segera mendefinisikan calon dari Golkar untuk didiskusikan dengan KIB," terangnya.

Ari menilai bahwa KIB sudah sepatutnya segera mendeklarasikan capres dan cawapres untuk memperjelas posisi mereka.

"Pasti sudah dua yang siap maju, tinggal bagaimana PDIP. Makanya, posisi KIB harus diperjelas dengan pencapresan," lanjutnya.

Golkar juga dinilai harus menjadi lokomotif dalam koalisinya, mengingat tanggung jawab politik sebagai partai besar.

Baca Juga: Heboh! Beginilah Tutorial Menepok Nyamuk ala Gubernur Jawa Barat

“Karena kalau partai 3 besar kalau hanya follower saja di koalisi apapun, itu mohon maaf, kegagahan politik Golkar dipertanyakan, harga diri politiknya (dipertanyakan)," tandasnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI