Pasangan Ganjar - Erick Thohir Bisa Bikin PAN Jadi Partai Kuat, Saingi PDIP?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 01 Maret 2023 | 17:12 WIB
Pasangan Ganjar - Erick Thohir Bisa Bikin PAN Jadi Partai Kuat, Saingi PDIP?
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Tohir. (foto dok. IG Erick Thohir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ganjar Pranowo dan Erick Thohir adalah tokoh nasional dengan magnet elektoral yang cukup kuat di tengah masyarakat.

"Dengan sistem pemilu di Indonesia yang berbasis figur, daya tarik sosok yang akan diusung sebagai capres dan cawapres sangat berpotensi untuk menaikkan elektoral partai politik," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Wawan Mas'udi.

Hal itu ia sampaikan terkait dengan langkah Partai Amanat Nasional (PAN) yang mulai menyebut nama capres dan cawapres yang layak diusung pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN, partai itu menyebut Ganjar Pranowo dan Erick Thohir layak disandingkan dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jenderal Andika Perkasa Ajak Ratusan Ribu Purnawirawan Se-Indonesia Menangkan Anies?

Menurut Wawan, keberanian PAN menyebut capres dan cawapres yang ideal untuk Pilpres 2024 karena elektabilitas kader PAN yang selama ini cukup dominan masih di bawah Ganjar.

Begitu juga dengan kandidat cawapres, elektabilitas kader PAN juga masih jauh tertinggal dengan Erick Thohir. Di satu sisi, PAN yang menyandingkan Ganjar-Erick, menurut Wawan, belum memberikan dampak langsung bagi elektoral partai itu.

"Saat ini PAN memang tak memiliki kader yang potensial untuk menjadi capres atau cawapres. PAN harus mencari figur yang tepat dan memiliki elektabilitas tinggi untuk dijadikan capres dan cawapres," ujarnya.

Dengan mengangkat tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi, kata dia, ada harapan memiliki imbas pada peningkatan suara dan popularitas partai pengusung.

Ia berpendapat keberanian PAN menyebut Ganjar layak menjadi capres karena ingin mencari distingsi dengan partai lain yang telah mencalonkan capresnya.

Baca Juga: Ini Susunan Lengkap Kepanitaan Formula E 2023 Setelah Anies Lengser, Mulai Dari Kader PDIP hingga Bos Restoran

Hal ini tidak akan terjadi jika PAN mendukung Anies Baswedan atau Prabowo Subianto. Alasannya, kedua tokoh itu sudah diklaim oleh beberapa partai.

"Tokoh politik yang memiliki elektabilitas tinggi, namun belum diklaim parpol, hanya tinggal Ganjar. Kini waktunya parpol melakukan percobaan mengklaim tokoh yang berpotensi maju pada Pilpres 2024. Ada harapan dapat meningkatkan kursi parpol pada Pemilu 2024," kata dia.

Klaim PAN yang mencalonkan Erick sebagai cawapres, lanjut dia, karena ketokohan dan kinerja di BUMN. Selain itu, profesionalisme dan bisa diterima semua kelompok masyarakat, baik nasionalis maupun agamis. Ini dinilai sebagai salah satu magnet PAN untuk usung Erick berpasangan dengan Ganjar.

"Kekuatan utama Erick sehingga dicalonkan PAN karena profesionalisme, teknokrat, dan suksesnya beliau memimpin Kementerian BUMN," pungkasnya.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI