Suara.com - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali blak-blakan soal ongkos safari politik Anies Baswedan ke seluruh Indonesia dibiayai oleh partai.
Ia secara terbuka mengakui bahwa Anies Baswedan tidak memiliki uang untuk melakukan perjalanan politik demi memuluskan jalannya menjadi RI 1 di Pilpres 2023.
"Kami menyadari betul Anies maju jadi capres memang dia tak punya duit. Karena (meski) mantan gubernur, tapi Pak Anies bukan pejabat yang punya mentalitas korupsi," kata Ali.
Ali mengaku partainya tidak pernah mencatat biaya keperluan capres dalam rangka memenangkan Pilpres sebagai bentuk utang.
Baca Juga: Ungkit Kemenangan SBY Saat Pilpres 2004, Ini Pidato Lengkap Anies Baswedan Di Acara Apel Siaga PKS
"Saya pikir teman-teman PDIP sudah merasakan betul bagaimana berkoalisi dengan NasDem selama dua kali pencalonan Pak Jokowi," ungkap Ali.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ali untuk menjawab tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut safari politik keliling Indonesia berpotensi membuat banyak utang.
Anggota Komisi III DPR RI itu menegaskan, partainya yang dipimpin oleh Surya Paloh telah memilih Anies sebagai bacapres yang diusung karena ia memiliki gagasan dan wawasan yang baik.
Bukan soal kekayaan yang dimiliki Anies. Ia mengaku tidak mempermasalahkan soal kemampuan materi Anies.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hasto secara menohok menyentil adanya pihak yang bergerak sendiri dalam urusan pencapresan. Menurutnya jika capres tidak bergerak secara kolektif, tetapi hanya perorangan, maka situasi itu dinilai hanya melahirkan banyak utang.
Baca Juga: Momen Anies Jadi 'Tokoh Utama' dalam Apel Siaga PKS, Udah Cocok Jadi Presiden?
"Jadi pergerakannya (capres dari PDIP) kolektif, bukan orang per-orang. Kalau (capres) orang per-orang sendiri yang bergerak, nanti dia akan banyak utang," tegas Hasto.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.