Hari ini 26 Februari 2023 hampir setahun sebelum pemilihan presiden dan pemilu legislatif, PKS kembali mengibar tindikan dan menggaung keraskan bara perjuangan, perjuangan untuk apa? Perjuangan untuk bersama-sama memperbaiki, bersama-sama memajukan bangsa yang kita cintai. Apakah semuanya siap? Apakah semuanya siap? Apakah semuanya siap?
Seperti telah dikatakan oleh Presiden PKS semalam di Rakernas, bangsa yang besar tidak boleh melupakan sejarah dan meninggalkan kesinambungan. setiap masa ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada tantangannya. Presiden PKS semalam telah menyarikan kesinambungan peran dan jasa para pemimpin negeri selama ini.
Mulai dari pertama Bung Karno yang telah mewariskan pembentukan nation dan karakter building untuk mempersatukan bangsa yang beragam, ini saya kutip langsung dari Pidato Presiden PKS tadi malam. Yang kedua Presiden Soeharto yang mewariskan pembangunan yang berkelanjutan, kemudian Presiden Habibie yang menjunjung tinggi kebebasan dan upaya pemajuan demokratisasi. Lalu presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur yang meneguhkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi. Lalu Presiden Megawati yang menjadi simbol bahwa perempuan juga memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
Lalu kemudian presiden SBY yang mampu menghadirkan stabilitas nasional dan memajukan demokrasi, serta nama Presiden Jokowi yang telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai pelosok negeri. Ke depan tugas dan tantangan kita untuk melengkapi, meluruskan dan memperkuat pembangunan bangsa, terutama di bidang pertumbuhan ekonomi kerakyatan, supremasi hukum, penguatan demokrasi, pemerataan kesejahteraan, serta menghadirkan keadilam sosial. prinsip-prinsip pendekatan dan kebijakan pembangunan dan pengelolaan pemerintahan yang telah kami sama-sama jalankan di Jakarta selama ini dapat menjadi gambaran, dapat menjadi tolok ukur atas apa yang akan kita lakukan di masa depan.
Oleh karena itu sering kami tanyakan bila ingin melihat apa yang akan dilakukan seseorang ke depan, maka lihatlah rekam jejaknya karena rekam jejaknya adalah prediktor terbaik untuk masa depan. Untuk itu saya sampaikan lagi kepada kita semua yang mendukung jalan perjuangan ini ....
Jalan Perjuangan ini dalam kerja ke depan kita tidak perlu membuat hoax. Kita tidak perlu memaki-maki mereka yang menyerang. Kita tidak perlu mengarang-ngarang dan kita juga tidak perlu berlebih-lebihkan pencapaian. Kenapa? karena kita percaya diri dengan rekam jejak, kita percaya diri dengan rekam karya, kita percaya diri dengan rekan gagasan yang ada selama ini.
Sebarkan dan sampaikan itu semua dengan santun dengan merangkul dan dengan menginspirasi. Orang yang percaya diri dengan apa yang dimiliki tak akan terprovokasi dan tak akan goyang dengan serangan dan usaha merendahkan pihak lain. Itulah kita, bisa? Sanggup?
Politik kita adalah politik keadilan dan persatuan. dan keistimewaan Indonesia bukan sekedar terletak pada keragamannya. Ada banyak bangsa lain, ada banyak negara lain yang lebih beragam dari Indonesia, baik jumlah suku maupun bahasa, tapi yang istimewa dari Indonesia kita di dalam keragaman itu ada persatuan. Seperti sebuah persenyawaan hidrogen dan oksigen membentuk senyawa baru namanya air. Air bukan nitrogen dan air bukan oksigen, tetapi dalam air pada hidrogen, dalam air ada oksigen, dan air adalah persenyawaan dari keduanya.
Seringkali kita berfokus hanya membicarakan unsur-unsur pembentuknya dan melupakan persenyawannya.
Indonesia adalah hasil persenyawaan unsur-unsur yang begitu banyak yang ada di bangsa ini. dan persatuan itu mustahil terwujud tanpa hadirnya keadilan sosial. Tujuan Pamungkas dari Pancasila yaitu poin terutama pada janji kemerdekaan adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adil itu bukan hanya negara melindungi minoritas dan bukan hanya mengakomodasi mayoritas, tapi negara hadir dan melindungi semuanya.