Suara.com - Pengamat politik Adi Prayitno menilai pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Surya Paloh hanya berupa kelanjutan untuk membahas Koalisi Perubahan, belum mencapai tahap esensial.
Pasalnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memiliki kewenangan untuk menentukan pencapresan Demokrat yang berkaitan dengan koalisi selaku majelis tinggi tidak turut hadir dalam pertemuan.
"Apapun judulnya SBY masih powerful di Partai Demokrat karena yang menentukan ke mana arah politik, kebijakan, koalisi Demokrat ke depan di Pilpres 2024," kata Adi pada Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, indikator menguatnya pembentukan Koalisi Perubahan bisa dibaca dalam pertemuan elite NasDem, Demokrat, dan PKS. NasDem diwakili Surya Paloh, PKS dengan Majelis Syuro, dan Demokrat diwakili SBY.
Baca Juga: Surya Paloh Hanya Bertemu AHY Bukan SBY, Pengamat Sebut Belum Menunjukan Sentuh Esensi Koalisi
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tiga parpol tersebut belum sepakat untuk membangun koalisi dan mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Hal itu karena dukungan capres hanya disampaikan dalam pernyataan informal dan belum konkret.
Adi mengharapkan para tokoh kunci tiga partai untuk bertemu dalam waktu dekat agar koalisi segera terbentuk.
Surya Paloh bertemu SBY dan Ketua Majelis Syuro PKS untuk mendeklarasikan bersama.
"Untuk menunjukkan kepada publik bahwa ketiga partai ini pada level elite, level kunci mereka sudah bertemu sudah sehati membentuk poros Perubahan mengusung Anies sebagai capres," pungkasnya.
Baca Juga: 'AHY Cocok Potongannya Ganteng' Kode Surya Paloh Buat Cawapres Anies?
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.