Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara mengenai polemik sistem pemilu dengan proporsional terbuka atau tertutup. Kepada wartawan, Jokowi mengatakan ada kelebihan dan kekurangan antara kedua sistem pemilu tersebut.
"Kalau dilihat terbuka, itu ada kelebihan ada kelemahannya. Tertutup, ada kelebihan ada kelemahannya. Silakan pilih, itu urusan partai," kata Jokowi di Indonesia Convention Centre, Tangerang Selatan, Jumat (17/2/2023).
Jokowi juga menepis mengenai perintah agar sistem pemilu proporsional tertutup diterapkan pada Pemilu 2024 mendatang.
"Ndak, ndak. Saya bukan ketua partai," ungkap Jokowi.
Delapan Partai Menolak Tertutup
Sebelumnya, delapan partai politik di parlemen tegas menolak Pemilu kembali ke sistem proporsional tertutup. Mereka kompak menyatakan penolakan itu dalam forum.
Adapun forum pertemuan ketum dan petinggi parpol dilaksanakan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Partai yang hadir di antaranya, Partai Golkar sebagai inisiator, Partai NasDem, PKB, Partai Demokrat, PKS, PAN, dan PPP. Sementara itu Partai Gerindra meski tidak hadir, mereka tetap ikut bersama dalam menyikapi penolakan proporsional tertutup. Sedangkan tidak ada keikutsertaan PDI Perjuangan dalam pertemuan atau pernyataan sikap.
"Kami menolak proporsional tertutup dan memiliki komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di Indonesia yang telah dijalankan sejak erareformasi," kata
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
Baca Juga: Si Anak Emas! Jokowi Tak Masalah Erick Thohir Rangkap Jabatan Menteri Sekaligus Ketum PSSI
PDIP Pilih Proporsional Terbuka