Momen Ridwan Kamil Salah Sebut Dirinya Gubernur DKI Hingga Medan Merdeka, Kode Keras?

Jum'at, 17 Februari 2023 | 13:36 WIB
Momen Ridwan Kamil Salah Sebut Dirinya Gubernur DKI Hingga Medan Merdeka, Kode Keras?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono aat acara penandatanganan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan Pemprov DKI di Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2/2023). [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil salah menyebut dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Momen unik ini terjadi saat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan Pemprov DKI di Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menandatangani kesepakatan bersama antara Pemprov DKI, Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi tentang Dukungan Pembangunan Angkutan Umum Massal Perkotaan, Mass Rapid Transit Koridor Timur-Barat (MRT East-West) (Cikarang-Jakarta-Balaraja) fase 1-Stage 1 (Tomang - Medan Satria).

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menyinggung soal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang memakan waktu lama. Padahal saat peletakan batu pertama, alias groundbreaking, ia masih berstatus Wali Kota Bandung.

Nantinya, ketika kereta cepat itu bakal beroperasi bulan Juni 2023 mendatang, ia sudah berganti jabatan menjadi Gubernur Jawa Barat. Namun, Politisi Golkar ini malah salah menyebut dirinya sebagai Gubernur DKI.

Baca Juga: Terapis RS di Depok Jepit Kepala Anak Autisme Sampai Menangis, Ridwan Kamil: Semoga Ada Hukum yang Berkeadilan

"Groundbreaking-nya saya Wali Kota, Gubernurnya Pak Ahok, saya masih ingat di Walingi (lokasi groundbreaking) nanti Juni saya jadi Gubernur DKI, eh Jakarta, eh Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil di lokasi.

Dalam acara itu, hadir juga Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang ikut menandatangi kesepakatan tersebut. Ridwan Kamil mengaku salah sebut, lantaran salah fokus karena bertemu orang nomor satu di DKI dan belum sarapan.

"Belum sarapan Pak Heru hehehe. Mata saya ke Pak Heru terus, jadi di otak saya DKI, DKI, DKI. Mohon maaf, pak. Tandanya saya sangat menghormati Pak Heru. Top of mind saya Pak Heru hari ini. WA (chat WhatsApp) istri saya (sampai) belum saya balas," ucapnya.

Tak hanya sekali, Ridwan Kamil juga salah saat menyebut tahap satu fase satu MRT East-West yang dibangun di Tomang sampai Medan Satria. Namun, ia malah menyebutnya Medan Merdeka.

Diketahui, kantor Gubernur DKI, Balai Kota berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Mundur dari Jabatan Wabup Indramayu, Lucky Hakim Akan Dipanggil Gubernur Jabar Ridwan Kamil

"Khusus yang MoU kita di tahap satu ini sampai Medan Merdeka ya kira-kira begitu, eh Medan Satria. Duh salah lagi. Salah wae, maaf ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil secara resmi telah bergabung menjadi kader baru Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut dinilai berpeluang untuk diusung Golkar maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat atau DKI Jakarta pada 2024.

"Nah, dengan potensi yang dimiliki Kang Emil, beliau tentu memiliki keberpeluangan untuk dicalonkan baik sebagai gubernur di Jawa Barat kembali," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasa Syadzily kepada wartawan dikutip Kamis (19/1/2023).

Menurutnya, syarat utama keterusungan Kang Emil maju dalam Pilgub Jabar atau DKI Jakarta yakni harus memiliki elektabilitas yang tinggi.

"Jika nanti di tahun 2024 elektabilitas beliau tinggi, tentu kami tidak akan ragu mencalonkan beliau sebagai calon gubernur dari Partai Golkar untuk Provinsi Jawa Barat. Atau bahkan mungkin untuk Jakarta," tuturnya.

Namun, kata Ace, semua keputusan ada di tangan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya, Airlangga sebagai ketua umun bakal mempertimbangkan secara seksama soal potensi Emil maju di Pilgub Jabar atau Jakarta.

"Tentu nanti ada mekanismenya di internal Partai Golkar untuk menentukan siapa calon gubernurnya dengan memperhatikan aspek elektabilitas, likebilitas, dan tentu kinerja beliau sebagai gubernur Jabar," ujarnya.

Adapun Airlangga menyampaikan, soal peluang Emil diusung di Pilgub Jabar atau Jakarta, akan dilihat dulu melalui pembahasan-pembahasan lebih lanjut.

"Mengenai berikutnya nanti kita evaluasi dan kita lakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Pak Emil," kata Airlangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI