Suara.com - Menjelang Pilpres 2024 mendatang, berbagai nama mulai mendapatkan dukungan sebagai calon presiden atau capres. Bahkan dua nama sudah dideklarasikan sebagai bakal capres, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Kedua nama itu mulai mendapatkan banyak dukungan untuk menjadi capres baik itu dukungan dari masyarakat, organisasi masyarakat hingga partai politik.
Berikut adu rekam jejak Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, dua bakal capres yang ramai mendapatkan dukungan tersebut.
Rekam Jejak Anies Baswedan
Baca Juga: Ganti Nama Jadi Prabowo Mania 08, Sederet Alasan JoMan Pindah Haluan Dukung Prabowo Nyapres
Anies Baswedan resmi terjun di dunia politik pada tahun 2013. Kala itu, ia maju sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat. Namun Partai Demokrat sendiri akhirnya tidak mengusung capres pada Pilpres 2014.
Anies pun kemudian bergabung ke tim pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam tim tersebut, ia didaulat sebagai juru bicara tim pemenangan capres dan cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Jokowi dan Jusuf Kalla pun akhirnya berhasil memenangkan Pemilu 2024. Jokowi kemudian Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Namun, jabatan itu tak berlangsung lama.
Anies terkena reshuffle dan digantikan oleh Muhadjir Effendy pada pertengahan 2016 sebagai Mendikbud. Setelah tak menjabat sebagai Mendikbud, Anies terjun menjadi calon gubernur DKI Jakarta dan bertarung di Pilkada 2017.
Anies dipasangkan dengan Sandiaga Uno oleh Partai Gerindra. Keduanya berhasil memenangkan Pilgub DKI 2017 dan mengalahkan pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Anies pun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Baca Juga: Amien Rais Merasa Dicuekin, Gerindra Pastikan Prabowo Tak Lupakan Sahabat, Hanya sedang Sibuk
Kemudian pada bulan Juni 2022, tepatnya di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI, nama Anies Baswedan dideklarasikan menjadi kandidat capres oleh Partai Nasdem.
Kala itu, awalnya ia menjadi kandidat bersama dua nama lainnya yang juga diusung oleh Nasdem, yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dari tiga nama tersebut, NasDem akhirnya memberikan kepercayaan kepada sosok Anies Baswedan untuk menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
Kini, Anies mulai menggalang dukungan dari sejumlah pihak. Ia juga beberapa kali melakukan safari politik setelah masa jabatannya sebagai gubernur DKI selesai.
Terbaru, Anies mendapatkan dukungan dari Partai Ummat. Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais meyatakan partainya secara resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju menjadi capres 2024.
Anies juga diklaim telah mendapatkan tiket untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut dikarenakan Anies didukung oleh Partai NasDem, PKS dan Demokrat, di mana itu membuat syarat presidential threshold 20 persen terpenuhi.
Rekam Jejak Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto memastikan akan kembali maju sebagai capres dalam Pemilu 2024. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Jumat 12 Agustus 2022 lalu.
Ini bukan kali pertama Prabowo memutuskan untuk maju dalam Pemilu. Di tahun 2004, Prabowo pernah maju dalam konvensi Partai Golkar, tetapi tersingkir dari kandidat lain Wiranto.
Pada tahun tersebut, Partai Golkar melakukan perekrutan sebanyak 19 capres melalui pendaftaran secara terbuka dan proses seleksi tingkat satu dan dua.
Prabowo masuk ke dalam sejumlah nama yang terseleksi bersama beberapa nama lain yakni Wiranto, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.
Namun, ia masih belum mendapatkan kesempatan untuk memenangkan seleksi tersebut. Disebutkan bahwa Prabowo hanya mendapatkan sebanyak 39 suara, dan menjadi suara terendah di antara nama lainnya.
Dalam konvensi tersebut, Wiranto yang akhirnya menang dan maju menjadi calon presiden dari Partai Golkar. Kala itu, Wiranto dipasangkan dengan Sholahuddin Wahid.
Percobaan kedua Prabowo terjadi pada Pilpres 2009. Setahun sebelumnya, Prabowo memutuskan untuk keluar dari partai Golkar dan membangun partai baru bernama Partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
Prabowo kemudian maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009. Namun, ia kembali menelan kepahitan usai kalah dari pasangan SBY dan Boediono.
Gagal dua kali tidak membuat Prabowo menyerah. Ia kembali maju, kali ini sebagai capres pada Pemilu 2014. Kala itu, ia berpasangan dengan Hatta Rajasa dan melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Namun, lagi-lagi Prabowo kalah.
Selanjutnya pada pemilu terakhir, yakni 2019, Prabowo kembali maju sebagai capres dan bertarung lagi melawan Jokowi. Ia menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres melawan pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Namun Prabowo kembali menelan kekalahan. Meski demikian, ia akhirnya mau bergabung ke pemerintahan dan menerima tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Prabowo pun tengah bersiap-siap untuk mencari dukungan setelah Gerindra mendeklarasikannya sebagai capres 2024. Terbaru, ia mendapatkan bala dukungan dari relawan Jokowi Mania atau JoMan.
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer memutuskan membubarkan GP Mania yang tadinya bertujuan mendukung Ganjar Pranowo, lalu mendukung Prabowo sebagai capres.
Alasannya, Noel meyakini jika sosok Prabowo memiliki loyalitas tinggi kepada Presiden Jokowi dan totalitasnya dalam menjalankan serta menjaga kondusivitas pemerintahan.
Noel sendiri mengaku menjadi pihak yang selalu berbeda pandangan dengan Prabowo sejak 1998, bahkan sempat meminta Prabowo ditangkap pada tahun 2019, tetapi akhirnya ia memilih mendukung maju capres 2024.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa