Tetapi selama Plate tidak ditetapkan sebagai tersangka, tentu Jokowi mau tidak mau mempertahankannya sebagai menteri. "Mungkin masih dibiarkan untuk masih tetap menjadi menteri karena untuk menjaga hubungan koalisi dengan NasDem itu, jadi kuncinya di situ," imbuhnya.
Jokowi Bersih-bersih Kabinet
Menkominfo Jhonny G Plate diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi dugaan korupsi penyediaan BTS 4G.
Plate juga disebut-disebut berpeluang menjadi tersangka. Meski belakangan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi menyebut hal itu masih terlalu jauh dari proses penyidikan yang berjalan.
Namun kasus itu disebut menjadi momentum bagi Presiden Jokowi untuk membersihkan kader partai Nasdem dari kabinet kerja. "Ini adalah momentum bersih-bersih (kabinet Jokowi) dari Nasdem. Persoalan karena prestasi atau politis itu bisa dicari alasannya," kata pengamat komunikasi politik, Dedi Kurnia Syah kepada Suara.com pada Rabu (15/2).
Dedi menyebut momentum bersih-bersih Nasdem dari kabinet sudah jadi agenda Jokowi. Meskipun menurutnya persoalan dugaan korupsi BTS Kominfo diduga sudah lama terjadi. "Dan itu saya kira tidak keliru, karena sebenarnya presiden tanpa momentum ini pun melakukan reshuffle sah-saha saja. Terlebih memang Kominfo sepanjang kepemimpinan Jhonny G Plate itu tidak terlalu signifikan membantu pemerintah, utamanya yang berkaitan dengan hal sifatnya komunikasi dan informasi," ujar Dedi.
Informasi yang diterima Suara.com dari lingkaran Istana Negara, ada dua nama yang menjadi kandidat pengganti Plate, yakni Wishnutama Kusubandio dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Namun, Teten dimintakan menjadi Ad Interim Menkominfo, ancang-ancang Plate dijadikan tersangka.
Dedi menyatakan, dibanding Teten, Wishnutama lebih baik menggantikan Plate sebagai Menkominfo. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu tidak berafiliasi dengan partai partai politik manapun. "Kenapa begitu, karena di Kominfo itu asetnya sangat besar sekali, sehingga aktivitas-aktivitas politik itu bisa saja dimanfaatkan berkaitan dengan penempatan siapa yang berkuasa. Wishnutama minimal bebas dari prasangka itu," terangnya.
Sedangkan Teten Masduki, menurut Dedi, secara kinerja selama menahkodai Kementerian Koperasi dan UKM tidak ada yang signifikan dari capaian kinerjanya. "Dia juga politisi. Saya kira track record-nya juga sejauh ini tidak begitu baik dalam pandangan kinerja. Artinya biasa saja ya," kata Dedi.
Baca Juga: Dear Pak Johnny G Plate, Baiknya Mundur Saja dari Menkominfo Jika Niat Usung Anies
"(Sedangkan Wishnutama) memiliki tanda-tanda punya pondasi yang cukup kuat. Jadi kalau pilihannya kedua itu, Wishnutama jauh lebih siap, dibanding Teten Masduki," imbuhnya.