Lebih 'Menjual' di Kalangan Nahdliyin Ketimbang Cak Imin, Prabowo Bakal Pilih Khofifah Jadi Cawapres

Selasa, 14 Februari 2023 | 14:06 WIB
Lebih 'Menjual' di Kalangan Nahdliyin Ketimbang Cak Imin, Prabowo Bakal Pilih Khofifah Jadi Cawapres
Prabowo bertemu Khofifah di Surabaya [SuaraJatim/Yuliharto Simon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prabowo Subianto dinilai lebih condong memilih Indar Parawansa menjadi pendampingnya sebagai cawapres di Pemilihan Presiden 2024, ketimbang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Selain sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah yang juga menjabat Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) adalah modal cukup kuat untuk meraih suara dari kalangan nahdliyin.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga berpendapat, duet Prabowo-Khofifah lebih menjual ketimbang duet Prabowo-Cak Imin.

"Duet Prabowo-Khofifah memang lebih kompetitif dibandingkan Prabowo-Cak Imin. Suka tidak suka Khofifah memang lebih menjual daripada Cak Imin," kata Jamiluddin kepada wartawan, Selasa (14/2/2023).

Berkaca dari pengalaman Pilpres 2019, Prabowo kalah suara di Jawa Timur. Sehingga ia harus mencari figur yang kuat untuk mendapatkan suara pemilih di Jawa Timur yang mayoritas kaum nahdliyin.

Baca Juga: Diam-diam Dinner Bareng di Surabaya, Prabowo Pinang Khofifah Jadi Cawapres untuk Pilpres 2024?

"Jadi, Prabowo akan berpeluang menang di Jawa Timur bila berpasangan dengan Khofifah. Hal itu dapat menebus kekalahannya di Jawa Timur pada Pilpres 2019," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI itu melakukan pertemuan secara diam-diam dengan Khofifah di Surabaya, Jawa Timur pada Senin kemarin. Pertemuan kedua tokoh itu dinilai terkait Pemilihan Presiden 2024.

Kemungkinan Prabowo meminang Khofifah untuk menjadi pendampingnya sebagai bakal cawapres di Pemilu 2024 mendatang.

"Prabowo tampaknya meminta kesediaan Khofifah untuk menjadi cawapresnya pada Pilpres 2024," tutur Jamiluddin.

Setidaknya indikasi itu dapat dilihat dari dua hal. Pertama, pertemuan dilakukan tertutup. Artinya ada pesan sangat rahasia yang ingin disampaikan Prabowo kepada Khofifah.

Baca Juga: Prabowo Siapkan Kuda-kuda di Jatim, 2 Kali Temui Khofifah, Temu Kiai dan Hadiri Harlah NU

"Hal rahasia itu untuk saat ini kiranya berkaitan dengan pendampingnya pada Pilpres 2024," ujarnya.

Menurutnya, pertemuan itu juga lanjutan dari pertemuan sebelumnya, pada 3 Mei 2022. Karena itu, pertemuan tertutup di kawasan Gubeng itu untuk mematangkan duet Prabowo-Khofifah pada Pilpres 2024.

Kedua, Prabowo memuji Khofifah seusai pertemuan. Pujian terhadap keberhasilan Khofifah memimpin Jawa Timur mengindikasikan kelayakannya menjadi cawapres.

"Pujian Prabowo itu merupakan bentuk komunikasi politik indirect. Prabowo tidak menyatakan ini lo bakal cawapresnya. Namun dengan menyatakan beragam prestasi Khofifah, Prabowo sudah memberi sinyal inilah sosok yang paling layak jadi cawapresnya," tuturnya.

Pertemuan Prabowo-Khofifah

Prabowo Subianto kedapatan makan malam berdua dengan Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan itu seolah memberikan kode kuat, bahwa Prabowo akan meminang Khofifah dalam kontestasi demokrasi 2024 nanti.

Pertemuan mereka sudah dua kali, yang pertama berlangsung di Grahadi. Kali ini, dilakukan di De Soematra Surabaya, Senin (13/2) kemarin.

Namun, Menteri Pertahanan RI itu mengelak. Makan malam itu bukan membahas mengenai Pilpres. Kata dia, pertemuan itu hanya balas budi semata, sebab saat kunjungannya ke Surabaya sebelumnya, Khofifah telah menyambut dengan makan bersama.

"Gantian, sekarang giliran saya yang traktir," ucap Prabowo.

Dalam pertemuan kali ini, Prabowo mengakui banyak perbincangan yang mereka bahas. Salah satunya tentang sejarah Nahdlatul Ulama (NU). Namun, ketika ditanya mengenai Pilpres, spontan pucuk pimpinan Gerindra itu melirik Khofifah yang berdiri di sampingnya.

"Tadi tidak langsung kita singgung ya Buk ya. Tentunya itu pada saatnya akan kami bahas," kata Prabowo sambil tersenyum.

Namun, ketika itu, Prabowo hampir keceplosan menjawab "Iya" ketika ditanya mengenai deklarasinya dengan Khofifah.

Namun, dengan nada bercanda, Prabowo meminta agar pertanyaannya tidak diarahkan di ke pesta demokrasi lima tahunan nanti. “Jangan diarahkan dong,” katanya sambil tertawa.

Ketika itu, Prabowo sempat memuji Khofifah. Di matanya, mantan Menteri Sosial itu memiliki kemampuan di tingkat bangsa dan negara. Sebab, Khofifah bisa melanjutkan komunikasi dengan negara di Timur Tengah.

"Beliau (Khofifah) mampu berkomunikasi dengan para akademisi di Timur Tengah. Itu dilakukan untuk melestarikan Islam yang moderat. Saya banyak belajar dari beliau," terangnya.

Sayangnya, saat itu, Khofifah enggan untuk berkomentar banyak tentang pertemuan tersebut. Dia lebih banyak diam dan tersenyum di belakang Prabowo.

Sebelumnya, pada 3 Mei 2022 lalu, Prabowo juga menemui Khofifah di Gedung Negara Grahadi. Pertemuan berlangsung selama 90 menit.

Prabowo kemudian mendapat jamuan istimewa. Khofifah sebagai tuan rumah menyajikan rawon, bakso, hingga buah-buahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI